LMP menilai kejadian ini menjadi bukti perlunya penegakan disiplin dalam pelaksanaan program pemerintah. Program MBG, yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah, bisa menjadi bumerang bila tidak dijalankan dengan standar keamanan yang ketat.
“Tujuan programnya bagus, tapi pelaksanaannya harus profesional. Jangan sampai semangat memberi gizi justru berubah menjadi bencana kesehatan,” tutur Hendri.
Sebagai ormas yang aktif di tingkat masyarakat, LMP menyatakan siap melakukan pendampingan dan pemantauan atas kasus ini, sekaligus memastikan agar pemerintah daerah melakukan langkah-langkah nyata dalam evaluasi dan perbaikan sistem.
“Kami tidak ingin hanya ada janji dan klarifikasi di media. Harus ada tindakan nyata, mulai dari penghentian sementara, investigasi, hingga pembenahan menyeluruh,” pungkas Hendri Dwiyanto. (*)
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait