6.279 Anak Putus Sekolah di Tulungagung, Pemkab Tingkatkan Upaya Pendampingan

Afif Nasrul
Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Tri Hariadi

Tulungagung, iNewsTulungagung.id – Berdasarkan data hingga 23 Oktober 2024, sebanyak 6.279 anak di Kabupaten Tulungagung tidak melanjutkan sekolah. Sebagian besar, atau sekitar 64%, berhenti pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Tri Hariadi, pada Jumat (20/12/2024), mengungkapkan bahwa tingginya angka anak putus sekolah ini menjadi tantangan besar. “Jumlah anak tidak sekolah ini termasuk mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan. Kondisi ini menjadi keprihatinan kami, sehingga kami mempercepat langkah penanganan,” ujar Tri.

Pemkab Tulungagung telah menyusun dua strategi utama untuk menangani permasalahan ini:

1. Strategi Pencegahan – Fokus pada upaya memastikan anak-anak tetap bersekolah hingga menyelesaikan jenjang pendidikan 12 tahun.

2. Strategi Intervensi – Menjangkau anak-anak yang sudah berada di luar sistem pendidikan formal maupun nonformal. Langkah ini mencakup pendaftaran ulang, pengembalian ke program pendidikan yang sesuai, hingga pelatihan keterampilan.

Untuk memastikan efektivitas strategi tersebut, Pemkab menggandeng berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, desa, RW/RT, serta organisasi masyarakat seperti Baznas, PKK, Fatayat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

“Kami memerlukan peran aktif semua pihak, baik dalam pendataan, pendampingan, maupun penyediaan layanan pendidikan kesetaraan. Dukungan anggaran juga sangat penting untuk keberlanjutan program ini,” tegas Tri.

Tri berharap jumlah anak putus sekolah dapat berkurang signifikan pada tahun depan. “Jika tidak bisa menyelesaikan sepenuhnya, setidaknya harus ada pengurangan yang signifikan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Tulungagung, Erwin Novianto, menyoroti stagnasi pada indeks pendidikan di daerah tersebut. Meski indeks pembangunan manusia (IPM) Tulungagung tahun 2024 sudah mencapai 76 dan masuk kategori tinggi, peningkatan indeks pendidikan tetap menjadi tantangan.

“Indeks pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam IPM. Kami perlu mendorong peningkatan ini agar sejalan dengan visi Tulungagung yang sejahtera, maju, berkarakter, dan berkelanjutan, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Erwin. (*)

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network