Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Penanganan tentang masalah masyarakat miskin ekstrem di Tulungagung akan dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terintegrasi Tulungagung (SIPEKA TETULUNG). Penanggulangan kemiskinan ekstrem di Tulungagung harus ditekan dan dikurangi.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo dalam Launching SIPEKA TETULUNG di salah satu hotel di Tulungagung. Menurutnya hal itu dengan berkurangnya angka kemiskinan di Tulungagung, sehingga masyarakat dinilai sudah sejahtera.
"Berbagai upaya merupakan kantong kantong daerah kemiskinan di Tulungagung menjadi satu pusat intregritas agar terbebas dari kemiskinan ekstrem," ucapnya Rabu (7/12/2022).
Sampai saat ini angka kemiskinan di kabupaten Tulungagung mencapai 0 persen, sehingga jangan sampai angka kemiskinan bertambah.
Masih Maryoto, guna mengantisipasi angka kemiskinan tumbuh diupayakan menciptakan satu konsentrasi kegiatan yakni program padat karya seperti pengerjaan proyek.
"Agar mereka bisa bekerja dan memberikan kesempatan mereka untuk bekerja pada mereka," ujarnya.
Meski tahun 2019 hingga tahun 2021 dilanda pandemi covid 19 angka kemiskinan turun, menurut Maryoto, kunci yakni inflasi naik sehingga daya beli masyarakat turun.
"Agar terjadi inflasi masalah pangan harus dimudahkan termasuk kebutuhan pokok," tuturnya.
Ada 33 desa yang ada di Kabupaten Tulungagung harus diwaspadai soal kemiskinan ekstrem.
"Harus ada locus, fokus dan program lain yang harus ditangani masalah kemiskinan ekstrem ini," pungkasnya.
Diharapkan pemkab Tulungagung akan menggenjot sektor makro dalam menangani masalah kemiskinan ekstrem.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait