Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak menjelaskan, situasi di desa yang dilakukan droping air yakni masyarakat harus ke sungai dengan membawa timba untuk mencari air dan dibawa kerumah, jarak dari rumah ke sumber air sekitar 1 kilometer lebih.
“Keadaan lapangan seperti itu dan dari itu maka dilakukan dropping air di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Robinson melanjutkan, untuk khusus desa Pakisrejo Kecamatan Tangunggunung, warga sebelumnya menngunakan Hipam untuk memenuhi kebutuhan air, namun kesulitan air kali ini terjadi lantaran ada kerusakan pada Hipam tersebut.
“Hipam dalam proses perbaikan, dan jika sudah selesai akan bisa digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan air warga sekitar,” pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait