Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Muhammad Turmudzi, lulusan Pondok Pesantren Al Amin Prenduan, Sumenep Madura berhasil menjadi eksportir batu mozaik ke hampir 5 negara.
Warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel Tulungagung yang kini berusia 44 tahun itu mampu mengekspor 1500 meter persegi baru mozaik perbulan.
Hanya berbekal bahasa inggris, Turmudzi mampu menjadi salah satu pengusaha baru alam.
Kisah menjadi pengusaha batu mozaik ini saat di pesantren. Dimana saat itu ada salah satu santri yang memproduksi batu alam. Tetapi sulit untuk memasarkan ke luar negeri karena kendala bahasa inggris.
Saat itu, Turmudzi yang kebetulan selain mondok juga menjadi pengajar, berkeinginan untuk mencoba belajar dan memproduksi batu mozaik. Kesempatan datang saat dirinya bersama Kadin Tulungagung memberikan paparan terkait dengan potensi batu marmer dari Kabupaten Tulungagung di Jakarta.
Sepulang dari acara workshop yang di ikuti dari pebisnis berbagai negara. Dengan modal 10 juta, Turmudzi akhirnya menggeluti bisnis di bidang batu mozaik yang dimulai sejak tahun 2009.
Awalnya, produksi dan pemasaran dilakukan oleh Turmudzi. Namun kini sudah berkembang dengan memiliki kurang lebih 60 karyawan.
Editor : Mohammad Ali Ridlo