Tulungagung, iNews Tulungagung - Perlintasan sebidang JPL 243 masuk Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Tulungagung sudah dibangun pos jaga dan palang pintu perlintasan, namun belum ada petugas jaga. Hal ini menimbulkan tanda tanya lantaran perlintasan tersebut kembali memakan korban.
Kepala Dinas Perhubungan Tulungagung melalui Kabid Lalu Lintas Panji Putranto mengatakan, pembangunan pos jaga dan palang pintu pada JPL 243 baru selesai tahun 2024. Dikarenakan baru selesai dibangun, pihaknya saat ini tengah menyiapkan petugas jaga pada perlintasan tersebut.
Sehingga perlintasan tersebut lagi-lagi justru memakan korban yang mana terbaru terjadi pada Selasa (6/8/2024) siang tadi.
"Saat kejadian tabrakan antara KA Parcel 282a dengan mobol avanza nopol AG 1711 TH tadi siang, memang kondisi perlintasan (JPL 243) belum beroperasi karena belum ada petugas jaganya," kata Panji Putranto, Selasa (6/8/2024).
Panji mengungkapkan keberadaan petugas jaga itu, dikarenakan perlintasan JPL 243 terbilang rawan lantaran banyak dilalui masyarakat, pada bulan Agustus 2024 ini dipastikan akan mulai dijaga oleh petugas. Namun saat ini, petugas yang akan menjaga perlintasan itu tengah menunggu lisensi operasional palang pintu perlintasan.
Namun selama belum ada petugas perlintasan, pihaknya akan memasang water barrier pada sisi utara dan sisi selatan perlintasan JPL 243 tersebut termasuk memasang rambu peringatan. Hal itu dilakukan agar kendaraan roda empat tidak bisa melintasi perlintasan tersebut demi keamanan mereka.
"Setelah kejadian ini, pengendara roda empat tidak boleh melintas dulu. Kami akan memasang water barrier dan papan peringatan pada sisi utara dan selatan JPL 243 agar tidak ada pengguna roda empat yang melintas," ungkapnya.
Panji menyebut, masih ada satu lagi perlintasan yang baru dibangun pos jaga dan palang pintu perlintasan yang berlokasi di Desa Pulosari Kecamatan Ngunut yakni JPL 233. Namun kondisi JPL 233 masih sama dengan JPL 243 yang mana belum memiliki petugas jaga palang pintu perlintasan yang ditempatkan disana.
Pihaknya memastikan jika petugas jaga palang pintu perlintasan di JPL 233 akan disiapkan bersamaan dengan petugas jaga pada JPL 243. Nantinya, masing-masing JPL tersebut akan dijaga oleh empat orang petugas jaga yang akan berjaga selama 24 jam dengan menerapkan sistem kerja shift.
"Setelah kejadian ini, kami akan segera melakukan evaluasi. Hal itu untuk plotting petugas yang akan disiapkan untuk berjaga pada dua JPL yang baru selesai dibangun tahun ini. Bulan Agustus ini kami pastikan sudah mulai beroperasi," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait