Harga Kebutuhan Pokok Naik, Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung Gelar Operasi Pasar

Afif Nasrul
Operasi pasar yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung. (Afif Nasrul/iNews)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Naiknya harga sejumlah kebutuhan bahan pokok yang melebihi dari harga eceran tertinggi (HET) di pasar Tulungagung membuat Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tulungagung menggelar operasi pasar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung melalui Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Hari Pujianto mengatakan, kondisi terkini terkait beberapa harga bahan pokok (bapok) di Kabupaten Tulungagung mulai mengalami kenaikan. Beberapa bapok itu diantaranya seperti Beras, Cabai Rawit hingga Minyak Goreng (Migor) kemasan minyak kita. 

Gelaran operasi pasar ini dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog, Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut hingga kelompok petani binaan. 

Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan pokok yang berkualitas bagi masyarakat dengan harga terjangkau. 

"Hari ini kami menggelar operasi pasar di halaman Pemdes Sumberejo menyusul kenaikan harga beberapa Bapok di pasaran," katanya, Rabu (15/2/2023).

Hari mengungkapkan, harga terkini dari tiga jenis bapok tersebut seperti beras medium yang harganya Rp 12.000 sampai dengan Rp 12.500 perkilonya. Padahal sesuai HET, harga peras medium seharusnya hanya senilai Rp 9.450. Sedangkan untuk beras yang dijual pada operasi pasar ini hanya senilai Rp 8.600 perkilonya untuk kualitas medium. 

Kemudian untuk cabai rawit, cabai merah hingga bawang dijual dengan harga Rp 55 ribu. Memang harga tersebut masih sedikit mahal mengingat stok kebutuhan pokok tersebut saat ini sangat sedikit. Hal itu dipengaruhi kondisi cuaca yang sering hujan, sehingga produksinya juga berkurang.

"Untuk migor karena minyak kita langka, jadi kami menjual minyak goreng selain minyak kita dengan harga Rp 16-17 ribu per liternya," ungkapnya.

Hari menjelaskan, dengan gelaran operasi pasar ini, pihaknya juga berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di tempat-tempat lain pada 19 Kecamatan di Tulungagung. 

Hanya saja dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan kegiatan serupa di Desa Blimbing Kecamatan Rejotangan. Sedangkan pada bulan depan, pihaknya akan mengadakan operasi pasar di Desa Wonorejo Kecamatan Sumbergempol.

Dengan adanya kegiatan operasi pasar ini, pihaknya berharap agar masyarakat bisa mendapatkan bapok yang berkualitas dengan harga terjangkau. Kemudian pihaknya juga berharap agar masyarakat sedikit meringankan dengan adanya bapok berkualitas namun harganya terjangkau, sehingga hal ini juga bisa memberikan syok theraphy  terhadap harga bahan pangan di pasaran. 

"Bulan depan operasi pasar kita lakukan dalam menyambut bulan ramadhan agar harga bapok nantinya tidak terlalu melonjak tinggi," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga yakni Evi Puspitasari mengatakan, pada kegiatan operasi pasar ini dia membeli beras premium dengan kemasan 5 kilogram dengan harga Rp 58 ribu. Harga tersebut baginya dianggap lebih murah dibandingkan dengan harga beras premium di pasaran yang harganya tembus diangka Rp 64-65 ribu perkilonya. 

Menurutnya, adanya kegiatan operasi pasar ini dianggap cukup meringankan masyarakat untuk bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau. 

Ia berharap agar setelah ini harga bapok di pasaran lambat laun bisa kembali diharga normal. Dengan begitu masyarakat tidak lagi terbebani atas kenaikan harga tersebut.

"Harga-harganya lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran. Semoga harganya bisa cepat stabil," katanya. iNews Tulungagung

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network