Jelang eksekusi, Penghuni Ruko Belga Tulungagung Mulai Kemasi Barang Dagangannya

Afif Nasrul
Penghuni ruko Belga di Jalan Agus Salim Tulungagung mulai berkemas-kemas barang dagangannya terkait rencana eksekusi pengosongan ruko aset milik Pemkab Tulungagung. (Afif Nasrul/iNews)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Penghuni ruko Belga di Jalan Agus Salim Tulungagung mulai berkemas-kemas barang dagangannya. Hal ini terkait rencana eksekusi pengosongan ruko aset milik Pemkab Tulungagung ini.

Seluruh penghuni diminta mengosongkan bangunan paling lambat Selasa (13/12/2022) esok. Sementara eksekusi akan dilaksanakan Rabu (14/12/2022).

Salah satu yang terlibat masih melakukan pengosongan adalah toko Swalayan Belga.

Kepala Toko Belga Swalayan Jalan Agus Salim, Utomo mengatakan pihaknya menerima surat pemberitahuan eksekusi dari Pengadilan Negeri Tulungagung pada Jumat (9/12/2022).

"Pemberitahuannya terlalu mendadak. Persiapan untuk pengosongan terlalu pendek," terangnya.

Utomo melanjutkan, pihaknya sudah tidak melayani konsumen pada Sabtu (10/12/2022). Sejak saat itu seluruh karyawan fokus untuk mengemas barang untuk dipindahkan.

Proses pemindahan ini memakan waktu  waktu lama karena harus mendata barang, dikemas dan diangkut dengan mobil box.

Seluruh barang akan dipindahkan ke Belga Swalayan di Apollo Super Mall di Jalan Diponegoro.

Namun Utomo menegaskan, Belga di Apollo hanya bisa menampung barang.Toko swalayan ini tidak bisa menerima pelimpahan karyawan dari Belga Agus Salim.

"Di sini (Belga Agus Salim) ada 60-70 karyawan. Mungkin yang bisa dikaryakan lagi sekitar 20 orang, khususnya yang lam-lama," ungkapnya.

Masih Utomo, penutupan toko di Jalan Agus Salim ini kemungkinan akan memicu pemutusan hubungan kerja. Sebab sampai saat ini Toko Swalayan Belga belum menyiapkan toko baru.

Apalagi butuh persiapan lama untuk mencari lokasi dan menyiapkan toko baru.

Hal yang sama juga terjadi toko pakaian Metro yang ada di bagian depan ruko.

Seluruh barang dagangan telah dikemas  dengan bungkus karung besar, siap diangkut dengan truk. Sementara sejumlah tukang mencopot kaca yang menjadi bagian depan toko.

Salah satu karyawan yang menolak disebut namanya, mengaku seluruh barang akan di bawa ke Mojokerto.
 
"Toko pusatnya memang ada di Mojokerto. Jadi nanti akan dibawa ke sana," terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Astri,  salah satu karyawan toko pakaian Metro ini juga menilai surat pemberitahuan terlalu mepet.

Setelah mendapat surat itu, pihaknya fokus untuk mengemas barang dan tidak melayani pembeli.

Sementara lima karyawan toko rencananya tidak ikut serta dipindahkan ke Mojokerto.

"Belum tahu nanti bagaimana. Yang pasti belum ada toko baru di Tulungagung," katanya. iNews Tulungagung

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network