Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Satreskrim Polres Tulungagung gencar melakukan sosialisasi di akun medsosnya tentang modus kejahatan siber baru yang berpotensi terjadi di zaman sekarang.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mohammad Anshori mengatakan modus kejahatan ini biasa disebut sebagai Sniffing.
"Kita sampaikan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati," ucapnya, Senin (05/12/2022).
Anshori mencontohkan, pelaku biasanya berpura-pura menjadi perwakilan dari jasa ekspedisi yang mengirimkan file berextensi APK, kemudian pengirim pesan itu meminta calon korban untuk membuka file yang awalnya dikira sebagai gambar paketan tersebut.
"Perhatikan dulu ekstensinya apa. File dengan ekstensi "APK" adalah aplikasi yang berjalan untuk OS android, wajar memang kalau kita tidak waspada dan tertipu, Karen kita diarahkan untuk mengkliknya karna dikira itu file berupa gambar," jelasnya.
Anshori mengungkapkan, ketika calon korban terlanjur mengklik file itu, atau mengunduhnya maka pelaku akan mengurangi sedikit demi sedikit saldo yang ada di dompet online yang terhubung dengan handphone pelaku.
"Jadi tanpa sadar, simpanan uangnya berkurang dengan sendirinya," jelasnya.
Masih Anshori, dalam beberapa kasus banyak korban yang mengaku tidak pernah menjalankan aplikasi atau membuka aplikasi dan mengisi user Id pada situs lain, namun tetap saja uangnya berkurang secara tiba-tiba.
"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban, seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password," pungkasnya. iNews Tulungagung
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait