Tulungagung, iNews Tulungagung - Bangunan tempat penyimpanan sepah tebu pada bekas penggilingan tebu di Desa Serut Kecamatan Boyolangu ludes dilahap si jago merah.
Kasi Pemadaman dan Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, Bambang Pidekso mengatakan, sekitar pukul 09.50 WIB, petugas Damkar Tulungagung menerima laporan adanya peristiwa kebakaran pada bekas penggilingan tebu masuk Desa Serut Kecamatan Boyolangu.
Setelah menerima laporan itu, sekitar pukul 09.55 WIB, petugas Damkar Tulungagung segera menuju tempat kejadian kebakaran (TKK) dan tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Diketahui, saat itu api sudah melahap sebagian besar bangunan tempat penyimpanan sepah tebu yang sengaja dikumpulkan oleh pemilik pabrik.
"Kebakaran ini terjadi pada bekas pabrik gula milik (alm) H. Musthofa kamal masuk Desa Serut Kecamatan Boyolangu Tulungagung, saat itu api melahap sebagian besar bangunan penyimpanan sepah tebu," kata Bambang Pidekso, Selasa (16/7/2024).
Bambang mengungkapkan pihaknya sempat mengalami kendala lantaran tidak adanya sumber air yang bisa dimanfaatkan petugas damkar saat melakukan proses pemadaman. Hal itu membuat petugas damkar terpaksa harus kembali ke markas untuk mengisi air pada truk tangki yang dibawanya.
Selama proses pemadaman, petugas membawa dua mobil pemadam kebakaran dan satu truk tangki air untuk melakukan pemadaman terhadap bangunan bekas penyimpanan sepah tebu. Dikarenakan terkendala sumber air, proses pemadaman terpaksa memakan waktu lama yakni kurang lebih satu jam setengah.
"Proses pemadaman berlangsung selama satu jam setengah, karena truk tangki air kami harus kembali ke mako untuk mengambil pasokan air lantaran di lokasi tidak ada sumber air," ungkapnya.
Setelah api berhasil dipadamkan, jelas Bambang, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan bersama Tim Inafis Polres Tulungagung untuk mengungkap penyebab kebakaran itu. Berdasarkan hasil penyelidikan, didapati terdapat bekas sampah yang dibakar dibalik tembok bangunan penyimpanan sepah tebu.
Pihaknya menduga jika terdapat orang yang membakar sampah disana, sehingga api merambat ke tembok dan membakar sepah tebu yang ada pada bangunan penyimpanan sepah tebu. Akibat kejadian ini, pemilik pabrik bekas penggilingan tebu tersebut terpaksa mengalami kerugian mencapai Rp 10 juta.
"Informasi dari pemilik bangunan, pabrik pekas penggilingan tebu ini sudah 2 tahun tidak beroperasi. Rencananya, tumpukan sepah tebu ini mau dijual, tetapi karena terbakar, pemilik rugi kurang lebih sampai Rp 10 juta," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo