Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Pelatih pencak silat berinisial DAR (26) warga Desa/Kecamatan Ngunut Tulungagung ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya pelajar usai mengikuti latihan silat.
Diketahui, pelatih silat tersebut rupanya tidak memiliki lisensi kepelatihan.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, dikarenakan tempat kejadian (TKP) latihan silat yang menyebabkan pelajar berinisial RB (15) tewas berada di lokasi sekolah, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak SMAN 1 Ngunut.
Pihaknya menganggap jika kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi di lingkup manapun termasuk lingkungan sekolah. Maka dari itu, selain berkoordinasi dengan pihak sekolah, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan semua perguruan silat di Kabupaten Tulungagung.
"Kami ingin tidak ada lagi latihan yang berujung kekerasan yang menyebabkan korban tewas," katanya, Minggu (26/11/2023).
Arsya melanjutkan komunikasi dengan pelatih harus dilakukan agar setiap pelatih perguruan silat untuk mengikuti sertifikasi kepelatihan dalam melatih silat.
Hal itu nantinya untuk memastikan pelatih silat cukup bijak dalam melatih agar tidak menimbulkan luka fatal bagi siswanya.
Pihaknya ingin agar kedepan setiap tempat latihan silat memiliki pelatih yang sudah mengantongi lisensi kepelatihan. Sayangnya untuk tersangka DAR sendiri dipastikan tidak memiliki lisensi kepelatihan selama menjadi pelatih silat di SMAN 1 Ngunut.
"Tersangka ini hanya ditunjuk oleh pengurus perguruan silat di wilayahnya untuk melatih di SMAN 1 Ngunut," imbuhnya.
Arsya menyebut jika hal itu sebenarnya tidak menjadi masalah yang mana selama dilakukan dengan benar. Bahkan pihaknya memiliki anggapan jika sekolahan yang dijadikan tempat berlatih silat bisa menuju kearah yang positif.
Namun pihaknya hanya menyayangkan terjadinya korban jiwa dalam kasus ini yang mana disebabkan karena kelalaian sang pelatih itu sendiri.
Maka dari itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan latihan silat yang digelar di sekolah.
"Kedepan akan kami awasi latihan pencak silat yang ada di sekolah, sehingga besar harapan kami kejadian serupa tidak lagi terjadi," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo