Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan secara langsung penandatanganan Nota Deklarasi Dukungan Bersama Pemberdayaan Petani Tebu di Pabrik Gula PT. Inti Rosan Makmur Sentosa, Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani Tebu (Gapoktanteb) Inti Rosan, PT Pupuk Kaltim, PT Inti Rosan Makmur Sentosa, PT Bank BPD Jatim Cabang Tulungagung, PT Bank BPR UMKM Jatim, dan PT Dharma Utama Sentosa.
Gubernur Jatim juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Realisasi Kredit, Retail dan KUR bagi para petani tebu di Tulungagung.
Rinciannya yaitu dari Bank Jatim antara lain Kredit Jatim Ritel RC senilai Rp 3 miliar kepada PT Dharma Utama Sentosa, Kredit Jatim Ritel senilai Rp 550 juta kepada Hendro Suwito Gapoktanteb PT Rosan Inti Makmur Sentosa, serta Kredit Jatim Mikro senilai Rp 200 juta.
Retail dan KUR dari Bank UMKM Jawa Timur antara lain Kredit Kusuma Petani Tebu senilai Rp 100 juta, Kredit PKPJ Petani Tebu senilai Rp 50 juta, dan Kredit Prokesra Petani Tebu senilai Rp 50 juta.
"Semoga bantuan ini bisa membantu menyejahterakan petani tebu Jawa Timur khususnya Tulungagung," tuturnya, Sabtu(14/10/2023).
Gubernur Jatim mengapresiasi inovasi teknologi yang diinisiasi oleh PT Inti Rosan Makmur Sentosa Tulungagung.
Gubernur berharap dengan inisiasi dari PT Inti Rosan Makmur Sejahtera menjadi industri skala nasional.
"Kami berharap inisiasi update teknologi yang dilakukan di PT Inti Rosan Makmur Sentosa Tulungagung ini dapat menjadi referensi industri pergulaan nasional," tuturnya.
Khofifah mengatakan, yang dilakukan PT Inti Rosan ini menggambarkan bahwa inisiasi terhadap update teknologi di bidang tebu dan gula ternyata tidak harus dari kota besar, ataupun dari pabrik tebu yang besar.
"Inisiasi teknologi industri pertebuan dan pergulaan ternyata bisa dimulai dari Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur," katanya.
Menurutnya, inisiasi teknologi tersebut bisa lahir karena ada sosok inovator yang memiliki aktivitas luar biasa.
Tidak hanya itu, juga karena ada game changer atau sosok yang bisa merubah proses.
"Sosok game changer ini kalau seorang pemimpin maka saya sering menyebut enable leader atau pemimpin kemungkinan. Yang bisa merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin," katanya.
"Saya pikir adopsi teknologinya dari jauh misal dari Brazil, ternyata adopsi teknologinya cukup ke tetangga dekat yakni Thailand. Ini luar biasa sekali, mudah-mudahan ini diangkat menjadi referensi bagi industri pergulaan secara nasional," imbuhnya.
Khofifah juga mengapresiasi rendemen tebu yang dihasilkan PT Inti Rosan yakni sebesar 15 persen.
Rata-rata rendemen tebu dari pabrik gula yang ada di Jatim antara 8, 9 atau 10 persen.Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen.
"Ini pasti karena ada teknologi tanam yang luar biasa pula. Terima kasih inisiasi yang luar biasa dari Rejotangan ini Insya Allah akan memberikan inspirasi yang luar biasa resonansinya." Pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo