Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Bupati Tulungagung menerima kunjungan dari Kemenko PMK RI beserta Kementrian lembaga terkait dalam rangka Pilot Project Program Desmigratif (Desa Migran Produktif) yang dipastikan akan menambah kesejahteraan warga Tulungagung. Desa terpilih yakni Tunggangri, Betak dan Pagersari.
“Mudah-mudahan kunjungan kerja ini membawa manfaat bagi masyarakat Tulungagung, dan bisa mempererat silaturahmi, menjalin persaudaraan bagi kita semua, tentu akan saling menambah wawasan bagi kita semua,” kata Bupati Tulungagung, Drs.Maryoto Birowo, Kamis (02/03).
Maryoto melanjutkan, kondisi masyarakat di Desa Migran Produktif secara umum, terbilang kondusif dan tingkat kesejahteraannya memang lebih baik di banding desa-desa di sekitarnya.
Program Desmigratif (Desa Migran Produktif) di Tulungagung, sejak dicanangkan oleh Kemnaker berdasarkan peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan RI/ Permenaker RI No 2 tahun 2019 tentang pembentukan komunitas PMI dan Desa Migran Produktif, dengan terpilihnya lima desa di Kabupaten Tulungagung, termasuk rencana ada tiga desa yang akan dikunjungi.
Oleh karena itu, Pemkab Tulungagung telah melakukan beberapa strategi dalam melaksanakan desa Desmigratif, diantaranya strategi peran desa yang melibatkan desa dalam hal perlindungan CPMI, salah satunya membuat Perdes tentang perlindungan dan pelayanan CPMI dan PMI purna beserta keluarganya.
Selanjutnya adalah strategi peningkatan pendapatan yang melibatkan seluruh pemangku kebijakan dengan perannya masing-masing seperti dinas pertanian dengan perannya.
“Ini sudah dilaksanakan di tiga desa Desmigratif, berupa bantuan transfer keuangan sebesar Rp 50 juta rupiah diwujudkan dalam bentuk grand house untuk pembibitan, benih sayuran, pupuk organik, polibag dan gudang lumbung pangan dengan kapasitas 10 ton, mesin jahit karung, alat kontrol air dan biaya operasional,” ungkapnya.
Bupati juga berpesan akan mengembangkan dan menjamin usaha mikro yang berkelanjutan.
Dari strategi tersebut telah dibentuk kelompok kelompok produktif antara lain, kelompok petani muda PMI purna dan kelompok wanita PMI purna dan keluarga PMI yang nantinya bisa dilihat langsung di lapangan.
Dukungan pemerintah desa terhadap pembentukan wadah guna perlindungannya perempuan dan anak sangatlah mutlak, untuk itu dinas KB, perlindungan perempuan dan anak bersama dengan pemerintah desa di tiga desa telah membentuk FAD (Forum Anak Desa) untuk membekali anak-anak agar faham tentang hak-hak anak dan kreatifitas anak.
Selain itu, tim gugus tugas desa ramah perempuan peduli anak dalam upaya memberikan lingkungan yang aman dan penanganan deteksi dini terhadap peristiwa yang menimpa anak.
“Strategi sinergitas kebijakan, koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi antar pemangku kepentingan sangatlah penting, karena Program Desmigratif tidaklah mungkin terlaksana tanpa adanya sinergitas koordinasi dan harmonisasi antara organisasi perangkat daerah,” imbuhnya. iNews Tulungagung
Editor : Mohammad Ali Ridlo