get app
inews
Aa Text
Read Next : Sering Terjadi Laka di Jalan Mayjen Sungkono Tulungagung, Satlantas Koordinasi dengan Dishub

7.918 Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Tulungagung Terendam Banjir

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 19:53 WIB
header img
Penampakan salah satu lahan pertanian yang terendam banjir. (Foto : Afif Nasrul/iNews)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Luasan lahan pertanian di Kabupaten  Tulungagung terdampak banjir semakin meluas. Tercatat setidaknya lahan seluas 7.918 hektare di Kabupaten Tulungagung terendam banjir. 

Plt Kepala Dinas Pertanian Tulungagung melalui Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Gatot Rahayu mengatakan, hal ini disebabkan cuaca yang semakin memburuk selama tiga pekan terakhir membuat luasan lahan pertanian yang terdampak banjir semakin melebar

Bahkan sebanyak 5.280 hektare diantaranya sudah dinyatakan gagal panen (Puso) akibat banjir tersebut. Sedangkan dampak tanaman puso paling parah terjadi di Kecamatan Rejotangan. 

"Di Rejotangan itu tanaman jagung, luasan lahan yang terdampak 1.478 hektare dan yang sudah dinyatakan puso seluas 1313 hektare," katanya, Jumat (21/10).

Gatot mengungkapkan, berdasarkan data yang dimiliki terdapat tiga tanaman yang paling parah terdampak banjir. Ketiganya itu yakni tanaman jagung dengan luas lahan terdampak 5.912 hektare dan 3.905 hektare diantaranya dinyatakan puso. 

Selain itu, ada tanaman tembakau yang luasan lahannya 1.230 hektare terdampak banjir dan lahan yang dinyatakan puso seluas 1.187 hektare. 

Serta tanaman padi seluas 462 hektare, hanya saja tidak ada yang puso pada tanaman tersebut.

Menurutnya, tanaman pertanian yang terdampak banjir itu tersebar di 13 Kecamatan di Tulungagung.

"Kalau total tanaman yang terdampak itu ada 13 jenis komoditi, seperti Padi, Jagung, Kedelai, Semangka dan Melon, Bawang Merah, Terong, Timun, Cabai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Jalar, Tomat, dan Tembakau," ungkapnya.

Banjir yang terjadi di lahan persawahan kebanyakan dikarenakan luapan dari sungai.

Hanya saja memang perlu diakui jika terkadang masih terdapat saluran irigasi dilahan pertanian yang tersumbat.

Akibatnya tentu air luapan sungai tidak bisa mengalir semestinya, sehingga membanjiri lahan pertanian. Maka dari itu, para petani diharapkan rutin melakukan pembersihan saluran irigasi.

Sedangkan untuk penanganan lahan persawahan yang banjir, petani bisa menyedot air yang menggenang menggunakan pompa air. 

"Para petani melalui kelompok tani sudah disediakan pompa air dan semua kelompok tani punya, jadi itu bisa dimanfaatkan," jelasnya.

Ditanya terkait langkah yang diambil Dispertan terhadap tanaman petani yang puso, Ia menyebut jika pihaknya sedang berupaya untuk meminta bantuan ditingkat Kabupaten hingga Provinsi untuk memberikan bibit tanaman jenis padi bagi para petani terdampak puso.

Pasalnya, tanaman jenis padi sendiri lebih cocok untuk ditanam saat musim penghujan. 

Maka dari itu, nantinya apabila lahan pertanian yang puso tersebut dibongkar, maka petani diminta untuk menanaminya kembali menggunakan benih padi. 

"Meskipun itu sebelumnya lahan tanaman jagung, nanti diganti dengan padi," pungkasnya. iNews Tulungagung

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut