Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Pada bulan Agustus 2023, alokasi pupuk bersubsidi di Tulungagung telah disesuaikan.
Sesuai petunjuk Bupati jumlahnya mencapai 30.499 ton, sedangkan sebelumnya telah mengalokasikan sebesar 27.427,48 ton.
Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto melalui Kabid Penyuluhan Pertanian, Tri Widiono Agus Basuki seusai menggelar rapat dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di salah satu kafe di Tulungagung mengatakan perbedaan ini kembalikan kepada pemerintah, karena kami tidak dapat mengambil jumlah pupuk yang melebihi kebutuhan petani yang telah didaftarkan.
Penting untuk dicatat bahwa kegiatan pendaftaran petani untuk tahun 2024 telah dimulai, dan kami mendorong teman-teman di lapangan untuk secara teliti mendaftarkan petani agar tidak ada yang terlewat. Ini bertujuan agar petani yang memenuhi syarat dapat menerima pupuk sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Kami juga ingin mengingatkan bahwa ada beberapa distributor yang tidak dapat menyalurkan pupuk kepada penerima yang bersangkutan karena adanya kasus meninggal dunia. Namun, petani yang berhak masih dapat mengambil pupuk dengan membuktikan identitas mereka dengan KTP yang valid. Untuk tahun 2024, mereka harus didaftarkan kembali dengan nama yang baru," katanya, Kamis (14/09/2023).
Masih Oky panggilan akrabnya, Selain itu, melakukan pendataan ulang terkait komoditas pertanian di Tulungagung. Dari sekitar 70 komoditas sebelumnya, kami telah mengidentifikasi komoditas utama seperti rumput gajah dan tembakau.
"Jadi terdapat 1600 hektar tanaman tembakau yang akan didaftarkan. Keputusan terkait komoditas lainnya akan diambil oleh Kementerian," ucapnya.
Ia berharap penyaluran pupuk bersubsidi dapat segera tersedia bagi yang terdaftar.
Ia juga berharap agar pupuk dapat segera tersedia bagi petani yang telah terdaftar dalam sistem penyuluhan pertanian. Saat ini, masih ada nama-nama petani yang belum menerima pupuk meskipun sudah didaftarkan.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian untuk memastikan distribusi pupuk sesuai dengan data yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan petani di berbagai lokasi," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait