Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Salah seorang pelaku pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) diamankan Satpol PP Kabupaten Tulungagung.
Usai diamankan dan dicek oleh Dinas Sosial rupanya satu PPKS sudah masuk dalam bantuan Kemensos RI.
Kepala Dinsos Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur menjelaskan, satu dari dua pelaku PPKS yang berhasil diamankan petugas yakni AP warga Desa Ringinpitu Kecamatan Kedungwaru.
Pelaku PPKS tersebut rupanya merupakan pemain lama yang sudah sering diamankan petugas, selain itu yang bersangkutan rupanya pernah mengaku kapok dan bahkan tidak mau mengulang kegiatan mengemis lagi, tak cukup disitu usai diamankan Dinsos Tulungagung juga sudah mengirimkan yang bersangkutan ke Solo untuk mendapatkan pelatihan kerja.
"Pria tersebut mendapatkan pelatihan Kerajinan Tangan oleh Kemensos, dan diberikan modal usaha Rp 15 juta," Jelasnya, Jumat, (12/5/2023).
Usai mendapatkan modal usaha, AP juga mendapatkan sepeda motor untuk menunjang aktivitasnya, atas permintaannya juga dikabulkan oleh Kemensos RI yang mana dia diberi sepeda motor yang sudah dimodifikasi menjadi roda tiga, lantaran yang bersangkutan adalah disabilitas.
Tidak hanya dapat bantuan dari Kemensos RI, ungkap Wahiyd, AP diketahui juga mendapatkan bantuan sosial (Bansos) lainnya seperti BPNT maupun PKH.
Atas bantuan yang ada, sebenarnya sudah digunakan usaha snack dirumah dan laku hal ini diungkapkan sendiri oleh yang bersangkutan, namun entah angin apa yang membuat AP kembali melakukan tindakan mengemis.
Lantaran AP kembali diamankan, pihaknya dengan tegas memberikan surat pernyataan resmi untuk tidak mengulang kembali, jika kedapatan mengulang kembali akan dicabut semua bantuan dari pemerintah.
Atas hal ini pihaknya sendiri bukan tidak ada belas kasihan, namun pihaknya merasa bahwa bantuan itu sia - sia, tidak bisa merubah mental maupun kemauan PPKS untuk tidak mengemis. .
"Kita buatkan surat peringatan dan disetujui oleh yang bersangkutan, kalau tertangkap lagi langsung kita cabut bantuannya," ungkapnya.
Masih ditemukan banyaknya pelaku PPKS di Tulungagung, Wahiyd menyebut hal itu diyakini lantaran perilaku masyarakat yang mudah memberi kepada orang yang meminta-minta. Pihaknya tentu tidak menyalahkan masyarakat yang ingin bersedekah.
Hanya saja, pihaknya meminta agar masyarakat bersedekah pada tempat yang tepat seperti panti asuhan ataupun badan amil zakat. Mengingat, banyak pelaku PPKS sendiri yang sering memanfaatkan kebaikan masyarakat demi keuntungan pribadi.
"Kalau mau bersedekah mending ditempat yang tepat, jangan pada orang meminta-minta di jalanan," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait