Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Polres Tulungagung tengah mendalami kasus laporan bayi meninggal tak wajar di wilayah Desa Kalianyar Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung, pada Minggu (23/04/2023) kemarin.
Kapolres Tulungagung melalui Kasi Humas, Iptu Moh. Anshori menjelaskan, sesuai keterangan dari AY (22) warga Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung, melahirkan bayi perempuan di rumahnya tepatnya di kamar sekitar pukul 08.00 WIB.
Saksi menjelaskan bahwa bayi lahir sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Usai lahir, ibu janin kemudian memotong sendiri ari-ari menggunakan gunting di rumahnya, usai ari-ari terpotong, bayi kemudian diletakkan di kasur, dan AY bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan sisa darah usai melahirkan, lantaran tidak ada penanganan dari petugas medis, AY mengalami pendarahaan hebat dan pingsan dikamar mandi kurang lebih 1,5 jam.
Baru setelah sadar, sekitar pukul 09.25 WIB, AY pergi menuju dapur untuk menelpon temannya yakni WP dan ER.
"Dari dua teman yang ditelpon WP yang datang ke rumah," Jelasnya, Rabu, (26/4/2023).
Usai WP datang, WP mengantarkan AY ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dengan membawa tas hitam berisi bayi yang baru dilahirkan tersebut, dengan maksud untuk mengecek kondisi bayi tersebut yang sebelumnya dikiranya sudah meninggal dunia.
Lantaran AY sudah dalam kondisi pendarahan sebelumnya dan sempat pingsan. Untuk Kedua kalinya AY mengalami pendarahan yang parah, akhirnya AY dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk menjalani perawatan Intensif.
"Bayi masih berada di RS Muhamadiyah, sedangkan ibu bayi dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung," jelasnya.
Petugas medis RS Muhammadiyah menimbang bayi tersebut dengan berat 3 Kg, selain itu pihak RS menyatakan juga bahwa bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia, pihak rumah sakit kemudian membersihkan bayi tersebut dan menyerahkan kepada SP (ayah AY), lantaran kondisi bayi yang sudah dalam keadaan meninggal dunia, SP kemudian memakamkan bayi tersebut.
Dari keterangan saksi sendiri pihaknya belum menikah sedangkan bayi tersebut merupakan bayi dari IB pacar ibu bayi tersebut yang kini sedang bekerja merantau di Taiwan.
Atas kejadian tersebut pihak kepolisian menduga ada hal yang tidak wajar atas kematian bayi tersebut, maka dari itu pihak kepolisian berupaya untuk membongkar bayi tersebut, namun atas hal tersebut pihak keluarga tidak bersifat kooperatif dan menolak untuk dilakukan pembongkaran guna autopsi.
Atas ketidak kooperatifan tersebut kini polisi masih melakukan upaya penyelidikan untuk mengetahui secara pasti kasus tersebut.
"Kasus masih dalam upaya penyelidikan," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait