Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Pasca banjir yang terjadi di wilayah selatan sehingga menyebabkan kerusakan pada destinasi wisata. Kerusakan ini terjadi di bibir pantai hingga memutuskan jembatan yang menghubungkan pantai gemah dan pantai midodaren. Sehingga kunjungan wisata belum normal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melalui Kabid Pengembangan Pariwisata, Aris Wahyudiono mengatakan masalah yang terjadi pada pesisir selatan yakni pada banyaknya sampah di wilayah sungai parit raya dan parit agung.
"Jadi masalahnya ada di sampah yang banyak dari sungai Niyama sehingga air dari atas akan membawa sampah kemudian terkena ombak besar akhirnya meluap di kawasan pantai," terangnya, Selasa (8/11/2022).
Masih Aris, saat ini pemulihan wisata pantai gemah sudah 80 persen, termasuk pembangunan akses jalan sudah bisa dilewati.
"Ya dibilang selesai ya selesai, namun perlu diantisipasi kejadian terulang kembali dengan melakukan normalisasi sungai mungkin di tahun 2023 baru bisa," ucapnya.
Dinas Pariwisata akan melakukan koordinasi dengan Dinas PU dan BPBD Tulungagung untuk mengantisipasi bencana di wilayah pesisir Selatan khususnya pantai.
"Sama halnya dengan sungai Brantas kalau posisi dinormalisasi juga belum bisa mengingat curah hujan tinggi, sedangkan pesisir selatan juga belum bisa khususnya di wilayah pantai," ungkapnya.
Saat ini kawasan wisata pantai gemah dan pantai midodaren sudah dibuka untuk umum.
Diharapkan seluruh operasional wisata pada tahun 2023 yang terdampak banjir sudah mulai normal. iNews Tulungagung
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait