Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengoperasi 4 ekor tikus di Desa Bono Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Ke 4 tikus itu merupakan tikus yang berhasil ditangkap oleh tim dari 50 jebakan tikus yang dipasang.
Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit, Didik Eka menjelaskan, ke 4 tikus itu diambil ginjalnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri leptospira pada urin tikus.
“Ini sebagai bentuk kewaspadaan kami terhadap leptospira,” jelasnya, Jumat (4/11/2022).
Ada 2 Wilayah yakni Desa Bono dan Ngranti Kecamatan Boyolangu dipilih lantaran tergenang banjir saat hujan ekstrem beberapa waktu lalu.
Pada saat banjir tikus yang biasanya berada di persawahan atau kadang mencari tempat kering di pemukiman.
Di dua desa ini juga ditemukan riwayat leptospirosis pada 2019 lalu, dan kemungkinan masih ditemukan dalam tubuh tikus.
Penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui urin tikus menimbulkan gejala gatal, mata merah, demam, gagal ginjal hingga kematian. Bakteri ini dapat bertahan di air dan masuk melalui luka.
“Kita ambil ginjal tikus dan kita bawa ke laboratorium,” jelasnya.
Masih Didik, Leptospirosis di dua desa ini berstatus endemik. Jika ditemukan bakteri leptospira dalam tubuh tikus, Ia menganjurkan untuk pengendalian tikus.
“Bisa dilakukan gropyokan atau pembunuhan tikus secara masal,” pungkasnya. iNews Tulungagung
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait