get app
inews
Aa Read Next : Warga Tenggarejo Dapat Bantuan Sumur Bor, Atasi Krisis Air Bersih

Angka Inflasi di Tulungagung Terus Alami Kenaikan, Harga Beras Pemicunya

Selasa, 07 Mei 2024 | 15:10 WIB
header img
Kepala Bagian Perekonomian Setda Tulungagung Arif Efendi

Tulungagung, iNewsTulungagung - Dalam dua bulan terakhir angka inflasi di tulungagung  terus merangkak naik. Pada bulan April 2024 tercatat angka inflasi Kota Marmer mencapai 3,19 persen.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Tulungagung Arif Efendi mengaku jika terjadi kenaikan angka inflasi di Tulungagung. 

“Sesuai rilis BPS, di bulan April terjadi kenaikan inflasi menjadi sebesar 3,19 persen,” ujarnya.

Menurut dia, bulan sebelumnya, yakni bulan Maret 2024 angka inflasi di Tulungagung sebesar 2,98 persen. 

“Ada kenaikan sedikit,” terangnya, Selasa (7/05/2024).

Arif melanjutkan meski terjadi kenaikan yang sedikit dan masih tergolong aman, laju inflasi yang kini sudah di angka tiga persen harus diwaspadai. Apalagi angka inflasi Tulungagung di atas rata-rata nasional yang sekarang sebesar 3 persen.

“Di angka tiga harus betul betul waspada. Angkanya mendekati 3,5 persen membuat kita was-was juga. Perlu segera dilakukan pengendalian sehingga bisa turun,” paparnya.

Angka inflasi dianggap aman jika berkisar di angka 2,5 persen plus minus satu. Artinya, paling rendah di angka 1,5 persen dan tertinggi di 3,5 persen.

“Tulungagung di angka 3,19 masih aman. Masih di bawah angka inflasi Jatim yang di bulan April sebesar 3,25 persen. Tulungagung masih menjadi penyumbang inflasi yang rendah di Jatim,” paparnya.

Ia juga mengungkapkan beberapa komiditas seperti beras, bawang merah dan cabe menjadi penyumbang terbesar kenaikan angka inflasi di Tulungagung. 

“Harga beras naik. Belum terjadi panen raya dan musim tanam bergeser,” tandasnya.

Kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras medium dari 10.900 per kilogram menjadi Rp 12.500 per kilogram. Hal ini membuat beras SPHP yang dijual di operasi pasar juga naik. Dari yang sebelumnya Rp 52 ribu per lima kilogram, kini menjadi Rp 57 ribu per lima kilogram.

“Saat operasi pasar di Pasar Tamanan baru-baru ini, stok dua ton beras tidak habis. Padahal dalam operasi pasar sebelumnya di pasar di Kecamatan Sendang dua jam habis. Mungkin karena ada relaksasi kenaikan HET dan di sekitar Pasar Tamanan ada rumah pangan kita sehingga warga tidak berminat,” ungkapnya.

Sedang upaya yang akan dilakukan Pemkab Tulungagung untuk menurunkan angka inflasi menyatakan akan terus melakukan operasi pasar. Selain juga dengan gelaran gerakan pangan murah. 

“Jadwal dan waktunya dikoordinasikan dengan instansi terkait,” pungkasnya. 

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut