Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan ini masih bentuk usulan.
"Kami tidak ada masalah, sistem yang dipakai pun juga gak ada masalah," tuturnya.
Masih Galih, awalnya sistem parkir berlangganan diberlakukan prosesnya juga sulit, hal ini untuk menyikapi kebocoran PAD pada waktu itu, kemudian diterapkan di kabupaten/kota di seluruh Jawa timur.
Ia menyayangkan apabila sistem parkir berlangganan dihapus lantas menggunakan sistem apa?
"Ga apa-apa kita operator Dinas Perhubungan tidak ada masalah, senyampang ada sistem yang baik," tegasnya.
Mantan Camat Sumbergempol ini menilai parkir berlangganan yang dikelola dengan PT, ia masih melakukan kajian kapabilitas perparkiran di wilayah kabupaten Tulungagung.
"Nantinya apabila ini diterapkan dengan survey marketcer (pasar) apakah cocok sesuai yang ada saat ini," ujarnya.
Nantinya akan dilakukan evaluasi dan kajian lebih mendalam.
"Semuanya harus ada kajian," tutupnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo