9 Tahun Mangkrak, IPLT Tulungagung Akhirnya Beroperasi Kembali

Afif Nasrul
Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) di Tulungagung

Tulungagung, iNewsTulungagung.id – Setelah hampir satu dekade terbengkalai, Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) di Tulungagung kini kembali beroperasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung memastikan bahwa operasional IPLT kali ini tidak akan menimbulkan bau seperti sebelumnya, meskipun masih ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya setuju dengan pengoperasiannya.

Sekretaris Daerah Tulungagung, Tri Hariadi, menyatakan bahwa IPLT yang terletak di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, mulai resmi beroperasi kembali pada Rabu (5/2/2025). Berbeda dengan sembilan tahun lalu, di mana lumpur tinja hanya dibuang tanpa pengolahan, kali ini IPLT telah dilengkapi sistem pengolahan modern yang terdiri dari empat tahap utama.

"Tadi kita sudah pastikan secara langsung jika kali ini sudah tidak menimbulkan bau. Kalau dulu, sebelum diperbaiki, lumpur tinja hanya dibiarkan mengering. Sekarang sudah diolah dengan baik," ujar Tri Hariadi.

Tri menjelaskan bahwa proses pengolahan limbah tinja di IPLT dimulai dengan pemisahan material padat (lumpur) dari material cair. Setelah itu, air hasil pemisahan akan melewati beberapa tahap pengolahan di bak penampungan sebelum akhirnya memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.

Setelah melewati tiga bak penampungan, air hasil pengolahan akan dibuang ke sungai dalam kondisi yang telah memenuhi standar lingkungan. Untuk memastikan keamanan lingkungan, Pemkab Tulungagung akan melakukan uji coba dengan menempatkan ikan di bak penampungan terakhir.

"Dengan cara ini, kami ingin memastikan bahwa air yang dibuang ke sungai benar-benar aman dan tidak mencemari lingkungan," kata Tri.

Selain itu, guna mengurangi kandungan bakteri E. coli, IPLT juga akan menanam tumbuhan enceng gondok di bak penampungan. Sementara itu, berbagai tanaman akan ditanam di sekitar area IPLT untuk memastikan bahwa operasionalnya tidak menimbulkan bau yang mengganggu masyarakat.

Tri mengungkapkan bahwa selama ini limbah tinja dari Tulungagung harus dikirim ke IPLT di Kota Blitar dengan biaya Rp 1 juta per pengiriman. Hal ini menjadi beban bagi Pemkab Tulungagung serta para pengusaha jasa sedot tinja. Dengan dioperasikannya kembali IPLT Tulungagung, biaya pembuangan lumpur tinja kini bisa lebih terjangkau.

"Dengan operasional IPLT seperti ini, kami berharap pengelolaan limbah dapat berjalan dengan baik, sekaligus mendukung keberlangsungan wisata belimbing yang menjadi binaan Pemkab Tulungagung," tutup Tri. (*)

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network