Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Angka kriminalitas di Kabupaten Tulungagung mengalami penurunan di tahun 2023. Angka tersebut meliputi tindak pidana sebesar 23%, menurun dari 681 di tahun 2022 menjadi 522 kasus di tahun 2023.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi saat menggelar pres rilis akhir tahun di halaman mapolres Tulungagung mengatakan keberhasilan ini dipuji sebagai hasil kolaborasi yang erat antara pemerintah, lembaga penegak hukum dan dukungan media dalam menjaga keamanan masyarakat.
Namun, yang menjadi perhatian masih tertuju pada kasus-kasus serius seperti tipu daya, pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan, dan peredaran narkoba. Beberapa insiden yang mencuat, seperti penganiayaan hingga menyebabkan kematian korban di lokasi tertentu, serta pembunuhan terhadap pasangan di wilayah lain, menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keamanan.
"Salah satu sorotan positif adalah peran perguruan silat yang terlibat dalam upaya menurunkan kekerasan. Kolaborasi dengan mereka telah berhasil mengurangi tindak pidana kekerasan sebanyak 22 kasus dari sebelumnya 39 kasus," kata Arsya, Jumat (29/12/2023).
Arsya melanjutkan selain kasus kriminalitas upaya bersama dalam penyelesaian kasus narkoba juga menunjukkan hasil, di mana 91 dari 182 kasus berhasil diselesaikan.
"Kerjasama yang efektif dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) turut memperkuat langkah-langkah pemberantasan narkoba di wilayah ini," ujarnya.
Dalam pres rilis juga diterangkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas menunjukkan peningkatan sebesar 22%, mencapai 1484 kejadian. Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan aktivitas masyarakat di wilayah Tulungagung.
"Meskipun demikian, langkah-langkah sudah diambil untuk mengurangi jumlah korban jiwa akibat kecelakaan ini dengan berbagai upaya yang dilakukan," tukasnya.
Sementara itu Pj Bupati, Heru Suseno mengapresiasi kinerja Polres Tulungagung dalam menurunkan angka Kriminalitas di Kabupaten Tulungagung.
"Alhamdulillah, kalau saya tadi mendengar paparan pak Kapolres, penyelesaian kasus 103 persen harus diapresiasi bersama," ujar Heru.
Ia juga menyampaikan soal angka laka lantas di wilayah selatan terutama Jalur Lintas Selatan harus dikuatkan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terutama rambu lalu lintas.
"Walaupun masih ada yg perlu dikuatkan misalnya soalnya kepadatan JLS bagaimana itu diantisipasi," tukasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait