Sebanyak 34 Tugu Pencak Silat di Tulungagung Belum Dibongkar

Afif Nasrul
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tulungagung, Bambang Triono. (Afif Nasrul)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Pembongkaran tugu pencak silat di Tulungagung ternyata belum dapat berjalan lancar. Pasalnya, hingga mendekati batas akhir waktu pembongkaran, masih ada puluhan tugu pencak silat yang berdiri di fasilitas umum (fasum).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tulungagung, Bambang Triono mengatakan, berdasarkan data total tugu pencak silat di Tulungagung mencapai 112 bangunan. Dimana hingga saat ini tugu pencak silat yang sudah dibongkar atau dialih fungsikan hanya 16 bangunan.

"Dari 112 tugu pancak silat, 50 tugu berada di fasum dan 62 tugu berada di lahan pribadi," ujarnya, (20/10/2023).

Bambang melanjutkan, sebanyak 34 tugu pencak silat yang masih berdiri di fasum saat ini Forkopimda hingga Forkopimcam terus melakukan pendekatan kepada perguruan pencak silat agar mau membongkar tugu pencak silat. 

Pihaknya yakin bahwa pembongkaran tugu pencak silat di fasum Tulungagung hanya menunggu waktu dan kesadaran perguruan pencak silat.

"Memang sesuai dengan surat edaran, batas akhir pembongkaran tugu pencak silat adalah akhir Oktober 2023. Jika nantinya masih banyak tugu pencak silat yang belum dibongkar, kami akan merapatkan kembali dengan Forkopimda Tulungagung," terangnya.

Dari 16 tugu pencak silat yang sudah dibongkar atau dialih fungsikan hampir merata disemua kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Rejotangan 1 tugu, Boyolangu 1 tugu, Kauman 1 tugu, Kedungwaru 3 tugu, Pucanglaban 1 tugu, Karangrejo 1 tugu, Kalidawir 2 tugu, Pakel 2 tugu, Kota 1 tugu, Sendang 2 tugu dan Pucanglaban 1 tugu.

"Untuk Kecamatan Ngantru dan Campurdarat pembongkaran tugu pencak silat masih nihil," paparnya.

Masih Bambang, dari sebagian pencak silat yang membongkar tugunya merupakan kesadaran diri sendiri. Namun, sejak dilakukan penertiban tugu pencak silat tren kekerasan yang melibatkan pencak silat di Tulungagung mengalami penurunan.

"Memang faktanya sejak penertiban tugu, tren kekerasan antar pencak silat di Tulungagung menurun. Tapi untuk memastikan hal itu, kami perlu penelitian lebih dalam kembali," ucapnya.

Ia  berharap nantinya akan diadakan kembali rapat koordinasi antara pemkab dan pemprov terkait penertiban tugu. Mengingat sampai saat ini masih banyak tugu pencak silat yang berdiri di fasum.

"Kalau penertiban paksa, tentu kami harus berkoordinasi dengan forkopimda untuk mencari solusi lebih baik," pungkasnya.

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network