get app
inews
Aa Read Next : DPC PKB Tulungagung Panggil Pendaftar Cabup-Cawabup, Salah Satunya Kadinkes

Kasus Bundir di Tulungagung Meningkat, Ini Imbauan Pihak Kepolisian

Selasa, 02 Januari 2024 | 19:44 WIB
header img
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno. (Afif Nasrul)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Kasus bundir atau bunuh diri di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2023 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2022.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno mengatakan, berdasarkan data yang ada, kasus bunuh diri pada tahun 2023 berjumlah 23 kejadian dengan korban 21 orang.

"Jadi untuk kejadian total 23, 2 kejadian percobaan bunuh diri yang terjadi di Rejotangan dan Boyolangu serta korban berhasil diselamatkan," Jelasnya, Selasa, (2/1/2024).

Mujiatno menambahkan, untuk total akumulasi tersebut kejadian bunuh diri didominasi di Kecamatan Sendang dengan 3 TKP. 

"Jadi akumulasi data, Rejotangan 1 TKP, Gondang 1 TKP, Ngantru 2 TKP, Kalidawir 1 TKP, Kedungwaru 2 TKP, Sumbergempol 1 TKP, Sendang 3 TKP, Bandung 2 TKP, Campurdarat 1 TKP, Tulungagung Kota 1 TKP, Boyolangu 2 TKP, Kauman 1 TKP, Pakel 2 TKP, Pagerwojo 1 TKP, Ngunut 1TKP dan Besuki 1 TKP, " katanya. 

Rata-rata mayoritas faktor yang melatarbelakangi korban nekat melakukan bunuh diri lantaran penyakit menahun, yang mana membuat korban depresi sehingga nekat melakukan aksi bunuh diri. 

"Faktor depresi mendominasi kasus bunuh diri," tegasnya. 

Sementara data tahun 2022, tercatat ada 22 kasus bunuh diri dengan korban berjumlah 22, terbanyak pada November terdapat empat kali peristiwa bunuh diri.

Faktor tersebut sangat beragam dan yang ditangani mayoritasnya karena korban menderita depresi, memiliki penyakit yang tidak kunjung sembuh, hingga permasalahan ekonomi yang menjerat korbannya.

Berdasarkan segi usia, mayoritas korbannya berusia produktif, yakni 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

"Kebanyakan tiga faktor itu yang menyebabkan mereka nekat mengakhiri hidupnya," jelasnya.

Lokasinya atau tempat kejadian perkara (TKP) hampir menyeluruh yakni di 13 kecamatan dari 19 kecamatan di Tulungagung.

Pihak kepolisian mengimbau, apabila ada anggota keluarga yang mengalami depresi atau terlilit ekonomi agar diberi solusi dan mau mendengarkan keluh kesahnya.

"Bahkan apabila perlu, bisa sekalian menggandeng psikiater," tegasnya.

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Follow Berita iNews Tulungagung di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut