Sementara itu Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono menjelaskan bahwa pemerintah melakukan strategi penyediaan cadangan pangan sebagai langkah strategis yang dimiliki daerah. Hal ini berfungsi sebagai salah satu bentuk intervensi, mana kala terjadi gangguan pasokan maupun harga pangan.
Ditanya soal dampak El Nino, Maino mengakui dalam 2 sampai 3 bulan terakhir diskusi atau pemberitaan El-Nino luar biasa. Tidak hanya dalam negeri, hampir seluruh dunia sama mengalami dampak El-Nino. Diprakirakan bulan Agustus-September sebagai puncak.
"Tapi tentu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional sampai di level daerah provinsi kabupaten kota mempersiapkan upaya-upaya pengendalian. Termasuk memperkuat cadangan pemerintah, seperti di pegang oleh Bulog di daerah," paparnya.
Maino menambahkan, bagi daerah yang memiliki surplus pangan, bisa disimpan sebagai cadangan dan barrier saat kemarau panjang. Begitupun sebaliknya, daerah yang mengalami defisit kekurangan, bisa diperkuat dengan ketersediaan daerah tetangga.
Ia mengaku, jika ada gangguan pasokan stok, sudah menjadi perhatian utama semua pemerintah. Ia yakin tidak hanya berpaku pada beras dan hortikultura, melainkan semua komoditas pangan diperhatikan.
"Tentu dalam pertanian dalam, hal ini Kementerian Pertanian yang penting sektor produksi mempersiapkan itu. Misalnya bagaimana reproduksi itu produk-produk holtikultura dengan teknologi mungkin penggunaan sistem pertanaman hidroponik dan seterusnya," tukasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo