Tulungagung, iNewsTulungagung.id -
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan orasi di depan kantor Pemkab Tulungagung, Selasa (21/03).
Mereka menuntut kepada Pemkab Tulungagung untuk melakukan perbaikan jalan rusak yang dikeluhkan oleh masyarakat.
Koordinator Aksi, Haris Laskar Purbariadi mengatakan sebelumnya GMNI sudah melakukan aksi serupa dan sampai saat ini jalan tersebut masih rusak.
"Jadi adanya keluhan masyarakat dan masih melapor ke kita terkait jalan berlubang, ucapnya.
Jalan rusak itu yakni di wilayah Sanggrahan, Wajakkidul, Kalidawir dan Jabalsari.
Dari wilayah tersebut ada beberapa yang sudah diperbaiki, namun kondisinya rusak kembali. Rata rata kerusakan mulai 1 meter hingga 2 meter.
Masih Haris, ia meminta pemerintah mengambil sikap atas jalan rusak tersebut untuk diperbaiki.
"Sampai saat ini masih dikaji ulang tentang perbaikan jalan tersebut," ucapnya.
Sementara itu Pelaksana Kepala Bappeda Tulungagung, Erwin Novianto mengatakan saat ini anggaran untuk perawatan infrastruktur minimal 25 persen dari angka 36,83 persen. Angka tersebut sudah termasuk hibah Bantuan Sosial dan lain lain.
Erwin menyebut saat ini pemkab masih fokus terhadap pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) dan nantinya akan dilakukan pemrakarsa.
"Selain itu juga fokus pembangunan juga dilakukan pada selingkar Wilis dan pengerjaanya tahap 1 akan selesai di tahun ini,ucapnya.
Pagu anggaran untuk infrastruktur jalan di tahun 2023 yakni 50 milyar dan akan ditambah lagi sebelum Penetapan Alokasi Keuangan (PAK).
"Sebagian besar akan difokuskan ke infrastruktur jalan," tegasnya.
Penambahan anggaran ini sebesar tahun ini dialokasikan anggaran APBD yakni sekitar 110 juta rupiah sampai dengan 150 juta rupiah.
Diharapkan tahun ini akan selesai jalan jalan sirip di kabupaten Tulungagung.
Editor : Mohammad Ali Ridlo