Diguyur Hujan Selama 2 Hari Berturut-turut, Desa Ngranti Boyolangu Terendam Banjir

TULUNGAGUNG, iNewsTulungagung.id - Hujan deras selama 2 Hari berturut-turut mengakibatkan banjir di wilayah pemukiman penduduk di wilayah Dusun Miren, Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu,Tulungagung. Sehingga sejumlah warga mengungsi ke wilayah yang aman.

Menurut Agung Dwi Wijaya salah satu warga yang terdampak mengatakan, kejadian banjir sekitar pukul 07.00 pagi. Kemudian akibat hujan yang terlalu deras ketinggian air sekitar pukul 08.00 mulai masuk ke rumah warga.

Baca Juga

Dzikra dan Kenji Ramaikan Kejurnas Motocross & Grasstrack 2024 

"Ini sudah masuk ke rumah warga mas," ucapnya.

Sekitar 7 rumah warga yang parah akibat banjir ini.

Agung melanjutkan banjir ini disebabkan oleh luapan sungai di 2 perbatasan sehingga kondisinya sungai meluber mengenai rumah pemukiman warga.

Baca Juga

BMKG Prediksi Cuaca Tulungagung Jumat 28 Juni 2024: Hujan Ringan Siang dan Sore Hari

"Baru kali ini parah mas banjirnya, sebelumnya tidak seperti ini," pungkasnya. 

Sementara itu Camat Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Hedik Iswanto saat meninjau lokasi mengatakan banjir di wilayah Ngranti disebabkan oleh luapan sungai yang menghubungkan desa Ngranti dan desa Gesikan. 

"Luapan sungai yang menghubungkan desa Ngranti dan desa Gesikan, Kecamatan pakel, akhirnya meluap ke rumah warga, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Antisipasi Kerawanan Pangan, Pemkab Tulungagung Berikan Bansos

Saat ini pemerintah desa Ngranti dibantu oleh BPBD dan relawan sedang mengevakuasi warga yang terdampak akibat banjir.

Sekitar 50 Kepala Keluarga yang terdampak banjir yang cukup  parah. Selain warga yang dievakuasi juga terdapat hewan ternak milik warga.

"Saat ini kita berusaha mengevakuasi ternak kambing, ternak sapi dan juga kendaraan sepeda motor yang masuk ke rumah warga," ucapnya.

Baca Juga

Berkunjung ke Tulungagung, Menaker RI Berdialog dengan PMI

Hedik melanjutkan fenomena banjir ini pernah terjadi namun tidak separah sekarang.

"Jadi dulu pernah namun tidak separah ini," ungkapnya.

Editor : Mohammad Ali Ridlo