Ahad menyebutkan, Pertamina menerapkan aturan ketat dalam distribusi BBM, baik subsidi maupun non-subsidi. Setiap kendaraan pengangkut yang bekerja sama dengan Pertamina tercatat dalam sistem dan dipantau melalui GPS.
“Seluruh transportir dan agen industri yang bermitra dengan Pertamina selalu dimonitor pergerakannya melalui perangkat GPS,” tambahnya.
Terkait truk bernomor AG 9642 UT yang diklaim milik PT Barokah Putra Ibu, Ahad menyatakan pihaknya masih melakukan pengecekan lebih lanjut.
“Untuk truk yang terguling di JLS masih perlu kami periksa di sistem terlebih dahulu,” ujarnya.
Sebelumnya, insiden ini mengundang perhatian setelah sopir truk sempat tidak ditemukan di lokasi kecelakaan dan diduga melarikan diri. Selain itu, ketiadaan identitas perusahaan serta jenis BBM pada tangki. (*)
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait
