Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Pemugaran Candi Sanggrahan yang terletak di desa Wajaklor, kecamatan Boyolangu, Tulungagung telah usai.
Kini candi tersebut telah diresmikan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Minggu (2/07/2023).
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek mengatakan Hilmar Farid saat berkunjung ke Tulungagung mengatakan setelah dipugar akan dikembangkan sehingga bisa diketahui asal usul candi Sanggrahan ini.
"Jadi setelah dipugar selama 9 tahun dan diresmikan hari ini, maka candi Sanggrahan akan diupayakan untuk dikembangkan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas termasuk anak didik," ucapnya.
Hilmar melanjutkan salah satu upaya pengembangan lain yakni memiliki program yang nanti bisa menarik para wisatawan.
Kemendikbud Ristek meminta kepada wilayah agar candi Sanggrahan dikembangkan secara nilai historis narasi sehingga bukan hanya fakta sejarah yang hampir 700 tahun candi ini dikembangkan.
"Tentunya masyarakat memahami cara berinteraksi dengan candi ini ya," jelasnya.
Nantinya Kemendikbud akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kabupaten agar diberikan modal usaha sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar candi Sanggrahan.
"Harapannya dengan adanya fakta sejarah berupa candi akan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda," tukasnya.
Untuk diketahui Candi Sanggrahan berada di dusun Sanggrahan desa Wajaklor kecamatan Boyolangu Tulungagung. Komplek candi Sanggrahan terdiri dari bangunan induk dan 2 bangunan perwara.bangunan induk dibangun menggunakan batuan andesit berukuran panjang 13,5 meter ,lebar 9,05 meter dan tinggi 5,86 meter.Bangunan ini terdiri dari 4 tingkat dan arah bara dan terdapat 5 arca Budha yang memiliki makna tersendiri.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait