Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Belasan warga Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, Kamis (26/1/2023).
Kedatangan warga itu untuk menyampaikan aspirasi lantaran jalan di wilayah tersebut rusak selama dua tahun terakhir akibat aktivitas pertambangan batuan andesit.
Koordinator Kelompok Peduli Lingkungan Masyarakat Sumberagung, Sukadi mengatakan, beberapa tahun terakhir jalan Kabupaten yang ada di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan rusak parah akibat dilalui truk-truk dengan tonase lebih dari 8 ton yang setiap harinya melintasi jalan tersebut.
Truk-truk tersebut diketahui merupakan truk pengangkut batuan andesit dari pertambangan yang ada di desanya.
Akibat rusaknya jalanan tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat. Itu karena sudah banyak masyarakat setempat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di jalan tersebut.
"Semenjak ada aktivitas pertambangan, jalan di sana semakin rusak. Selain menyebabkan kecelakaan, juga menyebabkan banyak debu saat musim kemarau," katanya.
Sukadi mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi antara masyarakat, pemilik tambang dan pemerintah desa Sumberagung.
Sayangnya mediasi tersebut selalu gagal hingga masyarakat sempat menanam pohon pisang di jalanan tersebut sebagai bentuk kekecewaan. Itu karena jalan sepanjang 1,5 Km tersebut terbilang rusak parah dan tidak kunjung ada perbaikan.
Dikarenakan upaya yang sudah dilakukan sering kali gagal. Kali ini pihaknya kembali mencoba menyalurkan aspirasi masyarakat ke DPRD Tulungagung agar ada tindak lanjut atas permasalahanmenyalurkan aspirasi masyarakat ke DPRD Tulungagung agar ada tindak lanjut atas permasalahan tersebut. Mengingat masyarakat hanya ingin agar jalan tersebut diperbaiki.
"Karena sudah rusak parah, kami hanya minta agar segera diperbaiki," ungkapnya.
Selain meminta perbaikan jalan, jelas Sukadi, masyarakat juga meminta agar pihak pengelola pertambangan di wilayahnya tidak mengoperasikan truk dengan muatan lebih dari 8 ton.
Mengingat jalan tersebut hanya mampu menahan beban angkutan 8 ton saja.
Kemudian, masyarakat juga ingin agar pihak pengelola pertambangan untuk membantu perbaikan jalan.
Itu karena sudah banyak korban kecelakaan yang bahkan mencapai belasan akibat kondisi jalan yang rusak itu.
"Dikarenakan aktivitas pertambangan ada di Desa kami, kami mohon pemilik tambang untuk membantu perbaikan jalan, jangan hanya ditambal saja, tetapi sekalian dicor beton," pungkasnya.
Sementara itu, Pemilik Tambang Batuan Andesit di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan, Suwarji mengatakan, selama menjalankan aktivitas pertambangan, hanya ada 5-6 truk pengangkut hasil tambang darinya yang melalui jalan tersebut.
Sedangkan tonase dari satu truk itu sendiri seberat 10 ton. Atas adanya permasalahan ini, pihaknya sepakat dengan masyarakat untuk menurunkan tonase agar sesuai dengan kapasitas jalan yang hanya 8 ton saja.
Hanya saja pihaknya juga meminta agar setiap angkutan yang masuk ke jalan kabupaten di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan untuk mematuhi aturan tersebut.
Mengingat pihaknya sendiri juga sudah membayar pajak dan aktivitas pertambangannya juga sudah mendapat izin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
"Tidak boleh tebang pilih, setiap angkutan yang lewat juga harus mematuhi aturan," katanya. iNews Tulungagung
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait