Sementara itu Juru Kunci Pusaka Kanjeng Kiai Upas, Winarto mengatakan, kegiatan ruwatan Pusaka kanjeng Kiai Upas diawali dengan kegiatan pembagian air sebanyak 9 yang ada di Tulungagung.
"Jadi ada 9 air, diambil dari gunung budeg, sumbersirah, tempuran, godekan kebo, air kelapa dan air dari sumber air yang ada di Tulungagung," terangnya.
Pusaka Kanjeng Kiai Upas belum bisa digunakan oleh orang lain atau nantinya bisa digunakan saat upacara pindahan Rumah (Boyongan).
"Jadi belum pernah siapa saja yang memakai, selain digunakan pada 1 suro (jamasan)," tuturnya.
Menurut Winarto, sebelum jamasan secara pribadi juga ada ritual puasa.
"Ya pasti itu pribadi, saat bulan suro juga puasa setiap tanggal 10 suro," pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait