Angka Kematian DBD di Tulungagung Meningkat, 4 Anak Meninggal Dunia

Tulungagung, iNewsTulungagung.id – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan signifikan pada awal tahun ini. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tulungagung, sejak Januari hingga Februari 2025, tercatat 198 kasus DBD dengan empat korban meninggal dunia, semuanya anak-anak.
Kabid Pengendalian dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Kusuma Wardhani, menyebutkan bahwa pada minggu ketujuh bulan Februari, angka kematian akibat DBD mencapai empat kasus.
"Jadi, sejak Januari hingga sekarang, total kasus DBD sebanyak 198 kasus, dengan empat orang meninggal dunia," ujar Desi, Jumat (21/02/2025).
Desi juga mengungkapkan bahwa tingkat penularan DBD tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Tulungagung melakukan Penyelidikan Epidemiologi untuk menelusuri penyebab meningkatnya kasus dan angka kematian akibat DBD. Selain itu, audit terhadap kasus kematian juga akan dilakukan melalui prosedur yang berlaku.
"Secara medis, kami akan melakukan konsultasi dengan spesialis anak terkait penanganan pasien. Sementara secara non-medis, upaya pencegahan yang kami lakukan adalah fogging untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti," jelasnya.
Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan menerapkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) guna mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. (*)
Editor : Mohammad Ali Ridlo