Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Harga bawang putih di wilayah Jawa Timur menunjukkan variasi yang cukup signifikan pada hari ini, Senin, 9 Desember 2024. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata bawang putih di provinsi ini tercatat sebesar Rp36.970,- per kilogram.
Di Kota Blitar, harga bawang putih mencapai Rp39.000,- per kilogram, menjadikannya salah satu wilayah dengan harga tertinggi di Jawa Timur. Sementara itu, Kabupaten Tulungagung mencatatkan harga sedikit lebih rendah, yaitu Rp38.333,- per kilogram. Kedua daerah ini termasuk dalam zona harga yang berada di atas rata-rata provinsi.
Harga tertinggi di Jawa Timur tercatat di Kabupaten Sidoarjo dengan Rp41.000,- per kilogram. Sebaliknya, harga terendah ditemukan di Kabupaten Lumajang, yaitu Rp32.000,- per kilogram. Perbedaan harga ini menunjukkan adanya fluktuasi yang dipengaruhi oleh faktor distribusi dan permintaan di masing-masing wilayah.
Beberapa daerah lain yang mencatatkan harga bawang putih tinggi adalah Kabupaten Gresik sebesar Rp40.000,- per kilogram dan Kabupaten Pasuruan Rp39.000,- per kilogram. Di sisi lain, daerah seperti Kabupaten Bojonegoro (Rp37.500,-) dan Kabupaten Malang (Rp36.000,-) memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan wilayah lainnya.
Berikut adalah harga bawang putih di sejumlah wilayah Jawa Timur:
Kabupaten Lamongan: Rp38.750
Kabupaten Banyuwangi: Rp38.000
Kota Batu: Rp38.750
Kabupaten Ngawi: Rp38.666
Dengan adanya perbedaan harga yang cukup mencolok ini, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan harga bahan pokok, terutama menjelang musim liburan akhir tahun. Selain itu, para pedagang juga diharapkan dapat mengelola pasokan dengan baik untuk menjaga kestabilan harga di pasar lokal.
Fluktuasi harga bawang putih ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Upaya stabilisasi harga diharapkan dapat dilakukan melalui distribusi yang merata, terutama untuk daerah-daerah yang mencatat harga tinggi. Dengan demikian, masyarakat dapat tetap memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa beban biaya yang terlalu berat. (*)
Editor : Mohammad Ali Ridlo