Tulungagung, iNewsTulungagung.id – Hujan deras dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir di Kabupaten Tulungagung menyebabkan Sungai Brantas meluap. Kondisi ini memaksa penutupan sementara 19 perahu penyeberangan di sepanjang aliran sungai dari wilayah Ngantru hingga Rejotangan.
Kabid Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung, Sujarmani, mengonfirmasi bahwa peningkatan volume air Sungai Brantas sangat signifikan akibat hujan yang terus mengguyur sejak Kamis (28/11/2024). Hal ini membuat operasional perahu penyeberangan menjadi berbahaya.
“Kondisi Sungai Brantas saat ini sangat membahayakan. Volume air naik, arus sangat deras, dan terdapat material seperti ranting pohon, kayu, serta sampah yang terbawa aliran sungai. Oleh karena itu, operasional perahu harus dihentikan sementara,” ujar Sujarmani pada Sabtu (30/11/2024).
Bahaya Operasional di Tengah Arus Deras
Sujarmani menjelaskan, arus sungai yang deras tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan seperti perahu terbalik, tetapi juga menyebabkan perahu penyeberangan berada pada posisi yang lebih tinggi dari dermaga, sehingga menyulitkan akses penumpang. Beberapa lokasi bahkan melaporkan air sungai meluap hingga ke area penyeberangan.
“Penutupan ini dilakukan demi keselamatan pengguna. Kami juga terus memantau perkembangan kondisi air bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Tirta (PJT),” katanya.
Hanya Perahu Dimensi Besar yang Beroperasi
Meski sebagian besar perahu dihentikan operasionalnya, empat perahu penyeberangan dengan dimensi besar tetap diizinkan beroperasi karena dianggap lebih stabil. Namun, masyarakat dihimbau untuk menghindari penggunaan jasa penyeberangan hingga kondisi kembali normal.
“Secara umum, penyeberangan ditutup sementara, terutama yang menggunakan perahu kecil. Masyarakat kami minta bersabar hingga volume air sungai Brantas kembali surut,” pungkas Sujarmani.
Editor : Mohammad Ali Ridlo