Update Harga Telur Ayam Ras di Jawa Timur: Blitar Tertinggi, Trenggalek Terendah

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, Minggu 20 Oktober 2024, harga telur ayam ras mengalami variasi di beberapa daerah. 

Rata-rata harga telur ayam ras di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar Rp25.604 per kilogram.

Baca Juga

Pemkab Tulungagung Gelar Upacara Adat Bersih Nagari dalam Rangka Hari Jadi ke-819

Kota Blitar menjadi daerah dengan harga tertinggi, di mana telur ayam ras dijual dengan harga rata-rata Rp30.500 per kilogram. 

Di sisi lain, Kabupaten Trenggalek mencatatkan harga terendah, yaitu Rp23.750 per kilogram.

Berikut adalah rincian harga telur ayam ras di beberapa daerah di Jawa Timur:

Baca Juga

568 APK Pilkada 2024 di Tulungagung Langgar Aturan, Bakal Segera Ditertibkan

- Kota Blitar: Rp30.500
- Kabupaten Mojokerto: Rp26.612
- Kabupaten Sumenep: Rp26.500
- Kota Surabaya: Rp26.416
- Kabupaten Nganjuk: Rp26.333
- Kota Batu: Rp26.250
- Kota Pasuruan: Rp26.100
- Kabupaten Blitar: Rp26.000
- Kabupaten Lamongan: Rp26.000
- Kabupaten Sampang: Rp26.000
- Kota Mojokerto: Rp26.000
- Kota Probolinggo: Rp26.000
- Kabupaten Banyuwangi: Rp25.700
- Kabupaten Ngawi: Rp25.666
- Kabupaten Situbondo: Rp25.666
- Kota Malang: Rp25.500
- Kabupaten Tulungagung: Rp25.500
- Kota Madiun: Rp25.500
- Kabupaten Bondowoso: Rp25.250
- Kabupaten Madiun: Rp25.250
- Kabupaten Sidoarjo: Rp25.250
- Kabupaten Jember: Rp25.200
- Kabupaten Malang: Rp25.200
- Kabupaten Kediri: Rp25.166
- Kota Kediri: Rp25.000
- Kabupaten Gresik: Rp25.000
- Kabupaten Lumajang: Rp25.000
- Kabupaten Pasuruan: Rp25.000
- Kabupaten Ponorogo: Rp25.000
- Kabupaten Probolinggo: Rp25.000
- Kabupaten Tuban: Rp25.000
- Kabupaten Pacitan: Rp24.833
- Kabupaten Magetan: Rp24.666
- Kabupaten Jombang: Rp24.333
- Kabupaten Trenggalek: Rp23.750

Dengan informasi ini, konsumen di Tulungagung dan sekitarnya dapat mempertimbangkan harga telur ayam ras di daerah masing-masing dan merencanakan pengeluaran mereka untuk kebutuhan pangan.

Editor : Mohammad Ali Ridlo