Calon Jamaah Haji Tertua di Tulungagung Berangkat di Usia 103 Tahun

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Calon Jamaah Haji asal Desa, Kecamatan Campurdarat Tulungagung bernama Akad Ponco Karso Ponco Rawi atau dikenal dengan Mbah Akad berusia 103 tahun yang berangkat tahun ini.
Meski sudah usia yang tak lagi muda, Mbah Akad masih terlihat sehat bugar.
Ketika dikonfirmasi awak media di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso menjelaskan, tahun ini ia berangkat bersama dengan anak perempuan nomor 2, semua persyaratan diurus oleh anak perempuan sejak mulai daftar tahun 2016 lalu.
"Jadi semua yang mengurus anak saya perempuan, tahu - tahu ya tinggal berangkat saja, dan diusia saya yang sudah 103 tahun ini," Jelasnya, Rabu (24/5/2023).
Ia sudah menjadi Buyut, dengan dikaruniai 7 orang anak, dan tinggal 4 saja kini, untuk cucu sudah 8 dan buyut juga sudah 8.
Untuk persiapan untuk berangkat haji ke tanah suci kali ini tidak ada persiapan khusus baginya namun akhir ini pihaknya hanya mempersiapkan masalah fisik saja, dengan jalan - jalan sehat jalan ringan di pagi hari secara rutin, kalau aktivitas rumah pihaknya hanya melakukan yang ringan saja, untuk bekerja sendiri pihaknya sudah berhenti selama 3 tahun lalu, untuk pekerjaan pihaknya juga serabutan, apapun dulu dikerjakan.
"Saya disarankan keluarga untuk beristirahat," Ungkapnya.
Untuk konsumsi makanan sendiri, pihaknya sudah sejak muda dulu sering makan - makanan dari alam mulai dari dedaunan, dan jarang makan - makanan instan, selain itu ia juga sering mengkonsumsi jamu herbal, bukan jamu yang digunakan awet sehat tidak berupa obat kimia.
"Semua makanan dari alam yang alami menyehatkan," katanya.
Selain itu ia lebih memilih untuk sabar dan tidak tersulut emosi ketika ada permasalahan, dengan sabar, diri menjadi tenang, jika emosi biasanya menjadi penyakit hati terkadang bisa timbul dan membuat penyakit secara klinis.
"Intinya semua permasalahan dihadapi dengan sabar," Pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Tulungagung, H. Fuad Saiful Anam mengungkapkan, ibadah haji tahun ini pemerintah pusat menetapkan kebijakan prioritas untuk lansia. Sehingga pada proses manasik saat ini lebih ditekankan dengan kesabaran.
"Karena orang tua itu lamban, berbeda seperti yang muda-muda bisa cak cek. Kalau seperti saya ini ke atas sudah lamban jadi kesabaran harus menghadapi orang tua," jelasnya.
Fuad menerangkan, pada tahun 2023 jadwal Tulungagung berubah mendadak, membuat pelaksanaan rangkaian ikut terdampak. Salah satunya dari manasik haji, pihaknya telah menyampaikan di forum kalau gelombang pertama itu miqot di Bir Ali. Kalau gelombang 2 miqot di Jeddah.
"Sebelumnya diasumsikan kita pertama tetapi masih cukup waktu untuk memberikan ilmu manasik haji secara terus menerus," Pungkasnya.
Tambahan Calon Jamaah Haji sebanyak 1.170 orang sudah termasuk petugas haji. Dari seribuan tersebut, total lansia ada sebanyak 80an orang.
Editor : Mohammad Ali Ridlo