Kemensos Gelontorkan 874 Juta untuk Penyandang Disabilitas di Tulungagung

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan bantuan berupa alat bantu untuk beraktivitas, bantuan berusaha, tangan dan kaki palsu serta bantuan untuk kelengkapan Sekolah inklusi di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (14/01/2023).
Bantuan senilai lebih dari Rp 874 juta rupiah itu disalurkan secara langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini kepada 98 penyandang disabilitas di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Menteri Sosial Republik Indonesia, Ir.Tri Rismaharini mengatakan, bantuan diberikan kepada penyandang disabilitas yang masih berusia sekolah maupun penyandang disabilitas yang sudah bekerja serta untuk memenuhi kelengkapan sekolah inklusi yang ada di Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.
"Ada yang berupa kursi roda, kaki dan tangan palsu, kemudian ada juga bantuan untuk sekolah luar biasa dan juga bantuan untuk berusaha bagi yang sudah dewasa dan memiliki usaha," ucapnya.
Risma mengaku, lokasi ini dipilih karena banyak penyandang disabilitas yang tinggal di kecamatan Sendang, kabupaten Tulungagung.
Jumlah penyandang disabilitas di kecamatan Sendang sendiri mencapai ratusan orang.
"Awalnya saya kira hanya kursi roda biasa yang diperlukan, rupanya yang dibutuhkan lebih dari itu bahkan jumlah penerimanya pun cukup banyak dengan beragam disabilitasnya," ungkapnya.
Masih Risma, ia meminta kepada orang tua agar tidak mudah menyerah dalam memberikan pendidikan maupun pengasuhan kepada anak-anak mereka yang membutuhkan perhatian khusus.
Sebab banyak kasus penyandang disabilitas yang bisa bertahan bahkan bisa menjalani kehidupan seperti masyarakat lainnya setelah mendapatkan dukungan dan support dari lingkungan sekitarnya.
"Semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan, saya juga punya kelebihan dan kekurangan, begitu juga anak-anak ibu ini, saya yakin pasti juga punya kelebihan yang tidak dimiliki orang lain," tuturnya.
Sementara itu, Narto (45) salah satu orang tua dengan anak berkebutuhan khusus mengaku bantuan dari Kemensos kali ini mengaku senang dengan bantuan kursi rodanya.
"Alhamdulillah senang bisa mendapatkan bantuan dari Bu Menteri," ujarnya.
Sudarto mengaku, anak pertamanya masuk kategori berkebutuhan khusus karena lahir secara prematur.
Namun dirinya tetap berusaha memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya tersebut, bahkan kini anaknya sudah duduk di bangku SMPLB yang ada di Tulungagung.
"Saat ini sudah kelas 1 SMPLB, selama ini sekolahnya di Sekolah inklusi dan sekarang di SMPLB," ucapnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo