TULUNGAGUNG, iNewsTulungagung.id - Sudah satu Minggu lebih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung melakukan dropping air bersih ke dua desa rawan kekeringan. Yakni di Desa Pakisrejo dan Desa Tenggangrejo, Kecamatan Tanggunggunung, sejak 9 September lalu dikirim air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nadlori Alwi mengatakan puluhan warga telah siap menanti kiriman air bersih dengan disediakan jerigen untuk mengangkut air tersebut ke rumahnya.
Air itu tentunya diperlukan untuk kegiatan sehari-hari, seperti mandi dan masak. Kondisi ini menjadi hal rutin bagi daerah-daerah yang rawan kekeringan.
“Dropping air bersih di dua desa Kecamatan Tanggunggunung sampai sekarang dan berapa pun kami siap mengirim. Kami mengikuti permintaan masyarakat, selama mereka masih membutuhkan air bersih, BPBD siap membantu,” ujarnya Senin (19/09/2022).
Selain dua desa di Kecamatan Tanggunggunung, upaya lain untuk menanggulangi kekeringan dengan menyediakan jeriken dan tandon air di desa lainnya.
Termasuk dilakukan BPBD di Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, dengan memberikan 3 unit tandon air dan 100 jerigen. Lalu, untuk Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir, diberi 2 unit tandon air dan juga 100 jeriken dan di Pakisrejo juga 100 jeriken.
Pihak BPBD menyediakan dua tangki setiap hari, tergantung kemampuan penampungan air yang dimiliki warga setempat.
Pemerintah desa atau kelurahan tentu melaporkan terlebih dahulu kebutuhan air bersih di daerahnya.
Sehingga petugas BPBD dapat menentukan mengirim air berapa banyak untuk keperluan masyarakat.
“Sampai kini masih Desa Pakisrejo dan Tenggangrejo, Kecamatan Tanggunggunung, yang meminta kiriman air bersih. Untuk wilayah Kecamatan Kalidawir, Pucanglaban, Besuki, dan Rejotangan yang biasanya rawan kekeringan, kini masih aman,” terangnya.
Dua desa di Tanggunggunung memang berpotensi kekeringan sejak dulu. Namun ketika musim kemarau panjang, biasanya pertengahan Agustus telah ada permintaan air bersih.
Tahun ini berbeda karena ada gangguan cuaca sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jika sebagian wilayah di Jawa Timur (Jatim) masih terguyur hujan termasuk Tulungagung, Malang hingga Lumajang.
“Untuk daerah rawan yang lain di Kalidawir kami membantu dengan menyediakan tandon air. Untuk berjaga dan menambah daya simpan air bersih masyarakat.
Jika himpun penduduk pemakai air minum (hippam) debitnya menurun, jadi ada tandon untuk menyimpan air bersih,” pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo