Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di berbagai kota/kabupaten di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mendukung program percepatan musim tanam awal tahun 2024. Pada Senin (12/2) Gebyar Diskon Pupuk dilaksanakan di gudang penyangga pupuk PT Petrokimia Gresik di Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru.
Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, mengatakan dalam Gebyar Diskon Pupuk kali ini pihaknya menyediakan 400 ton pupuk non subsidi. Pupuk dengan harga diskon lebih murah 40 persen dari harga normal tersebut, diperuntukkan untuk 4 ribu petani di Kabupaten Tulungagung dan 4 ribu petani dari Kabupaten Kediri.
"Ini bagian dari rangkaian 43 titik Gebyar Diskon Pupuk dari kami Pupuk Indonesia, agar para petani tidak kehilangan momen musim tanam satu, sambil menunggu anggaran subsidi dari pemerintah, kami berinisiatif memberikan diskon kepada petani sebesar 40 persen. Pupuk Nitrea (urea) 25 kg dan NPK 25 kg," kata Robby Setiabudi Madjid.
Menurut Robby kedua jenis pupuk tersebut harga normalnya mencapai Rp. 450 ribu, tetapi dalam Gebyar Diskon Pupuk kali ini bisa ditebus petani hanya dengan harga Rp 270 ribu. Penggelontoran pupuk diskon tersebut diharapkan bisa membantu meringankan petani pada musim taman saat ini, karena jika hanya memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi kebutuhan petani tidak akan tercukupi.
"Anggaran pupuk subsidi yang tersedia tahun ini itu nilai rupiahnya sama dengan tahun lalu, tapi secara kuantum yang disediakan pemerintah lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Alhamdulillah pemerintah sudah mensinyalkan akan diberi tambahan subsidi, nah kami juga ikut membantu dengan menggelar Gebyar Diskon Pupuk ini" ujar Robby.
Sementara itu salah seorang petani asal Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Zakaria mengatakan diskon pupuk tersebut dinilai cukup membantu, sebab saat ini harga pupuk nonsubsidi cukup tinggi, dan jika hanya mengandalkan jatah pupuk bersubsidi tidak cukup untuk digunakan memupuk tanaman di lahan mereka.
"Kalau dibandingkan harga normal lebih murah di sini, harga normal itu Rp. 300 ribu untuk Phonska Plus (NPK) saja. Untuk kedepannya kalau bisa program ini tetap ada," kata Zakaria.
PT Petrokimia Gresik mengklaim ketersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi tahun ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani. Hingga tanggal 4 Februari 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.936.489 ton atau setara sekitar 200 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.329.295 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 607.407 ton.(*)
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait