KPU Tulungagung Lakukan Simulasi Pemilu 2024

Afif Nasrul
KPU Tulungagung melakukan simulasi pelaksanaan pemilu tahun 2024. (Afif Nasrul)

Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Jelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung melakukan simulasi pelaksanaan pemilu tahun 2024.

Dalam simulasi tersebut, diketahui surat suara DPR RI mengalami kekurangan dan kelebihan surat suara DPRD Provinsi.

Ketua KPU Tulungagung, Susanah mengatakan, pelaksanaan simulasi ini dilakukan pada TPS 08 yang berlokasi di Desa Bendiljati Kulon Kecamatan Sumbergempol Tulungagung. 

Pelaksanaan simulasi ini sebenarnya merupakan instruksi langsung dari KPU RI agar setiap daerah menggelar simulasi.

Hal itu ditujukan sebagai bentuk gambaran bagi petugas pelaksana pemilu, maupun bagi partai politik (Parpol) dan warga yang memiliki hak suara untuk mengetahui seperti apa kondisi di TPS nantinya. Mengingat pelaksanaan simulasi ini delakukan secara real (Nyata) layaknya pada saat pelaksanaan pencoblosan nanti.

"Pelaksanaan simulasi ini dilakukan secara real seperti pada saat pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang. Tentunya agar petugas KPPS yang baru dilantik, parpol dan warga bisa tahu seperti apa kondisi di TPS nanti," katanya, Rabu (31/1/2024).

Susanah mengungkapkan secara teknis pelaksanaan simulasi ini dilakukan mulai dari dibukanya TPS hingga pemeriksaan perlengkapan pemilu seperti segel kotak suara, jumlah surat suara dan lain-lain. 

Kemudian tepat pukul 07.00 WIB, TPS akan dibuka untuk para pemilih yang sudah menerima undangan sesuai jadwal.

Selain itu, para pemilih yang hadir juga diberi arahan tata cara pemilihan yang tepat yang kemudian para pemilih dipersilahkan untuk mencoblos pilihannya. Setelah proses pemilihan selesai, pihaknya melanjutkan proses penghitungan suara layaknya pada saat pelaksanaan pemilu.

"Selain itu, tadi juga kami peragakan saat adanya pemilih disabilitas, lansia, ibu hamil, ibu menyusui yang kami dahulukan karena mereka prioritas utama. Jadi meski mereka datang terlambat, mereka akan didahulukan," ungkapnya.

Pada simulasi tersebut, jelas Susanah, pihaknya juga mengakui jika terdapat kekurangan surat suara DPR RI dan kelebihan surat suara DPRD Provinsi dari daftar calon tetap (DPT) pada TPS tersebut. Hal ini bisa saja terjadi pada saat proses pemilihan nanti yang mana tergolong wajar terjadi karena human eror.

Hanya saja pihaknya memastikan jika pada saat hari pencoblosan nanti terjadi hal serupa, itu tidak akan mengganggu proses jalannya Pemilu. 

Susanah melanjutkan apabila terjadi kekurangan surat suara dan DPT datang secara 100 persen, maka akan melakukan mekanisme dengan menambah surat suara yang kurang.

"Pencoblosan akan dihentikan dan menunggu surat suara datang dengan catatan DPT di masing-masing TPS datang 100 persen. Kalau misalkan ada kekurangan dan DPT nya tidak datang 100 persen, tidak akan mengganggu pelaksanaan pemilu," pungkasnya.

Editor : Mohammad Ali Ridlo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network