Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Akibat musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan keringnya lahan pertanian di Tulungagung. Sebanyak 348 hektar tanaman padi dan yang mengalami gagal panen (puso) sebanyak 44 hektar.
Koordinator Pengendali Orgasme Pengganggu Tanaman(POPT), Dinas Pertanian Tulungagung Gatot Rahayu mengatakan, ada 2 kecamatan yakni mengalami kekeringan yakni kecamatan Bandung dan kecamatan Pakel. Sedangkan yang gagal panen yakni di kecamatan Pakel, kecamatan Bandung dan kecamatan kota.
Gatot melanjutkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan tanaman padi yakni melakukan pengairan berupa pompanisasi.
"Mudah mudahan dengan kekuatan bersama dan tenaga dari petani penangan kekeringan tidak semakin meluas," katanya, Selasa (10/10/2023).
Untuk tanaman yang gagal panen kini beralih fungsi menjadi tanaman kacang hijau dan jagung.
"Jadi tanaman yang puso petani melakukan re planting dengan tanaman kacang hijau maupun jagung," ucapnya.
Ia berupaya mengusulkan ganti rugi berupa tanaman, apabila stok di pusat masih tersedia.
"Ia sesuai luas lahan yang puso," ungkapnya.
Ditanya soal perbandingan luas lahan yang puso, Gatot menjawab lebih tinggi di tahun ini jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kecil sekali artinya pengairannya masih cukup," jelasnya.
Dari kekeringan panjang ini saat ini mengalami kerugian, sehingga produksi padi menyusut.
Saat ini suplay air masih cukup,namun harga BBM harganya tinggi.
'Jadi dari dinas memberikan rekomendasi untuk petani untuk membeli BBM bersubsidi," paparnya.
Berdasarkan data dari dinas pertanian luas lahan padi di kabupaten Tulungagung mencapai 1.217 hektar.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait