Tulungagung, iNewsTulungagung.id - Giarti (39) warga Dusun Umbut Sewu, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut bekerja di luar negeri tidak mendapatkan gaji. Ia diduga dieksploitasi oleh tetangganya sendiri yakni Wati.
Pasalnya Wati mengajak Giarti untuk bekerja di Negara Malaysia sebagai ibu rumah tangga dan selama 10 tahun gajinya dibawa oleh Wati hingga tidak sampai pihak keluarga.
Ismiarti, salah satu kakak Giarti mengaku korban dulunya diajak oleh Wati yang merupakan tetangganya untuk bekerja di Malaysia sebagai ibu rumah tangga dengan diiming imingi gaji Rp 3,5 juta sebulan, dengan iming - iming gaji tersebut apalagi Wati juga sudah sering bekerja di Malaysia Giarti pun berangkat ke Malaysia dengan semua hal keberangkatan diuruskan oleh Wati.
"Jadi keduanya berangkat sejak 2011 semua diuruskan oleh Wati sampai tiba dan bekerja di Malaysia," jelasnya, Kamis, (31/8/2023).
Ismiarti melanjutkan, usai berangkat dan bekerja disana, sama sekali tidak ada kabar dari Giarti, tidak ada kabar tersebut hingga 10 tahun yang mana ketidak adaan kabar dari Giarti membuat ibu korban sakit dan akhirnya harus menghembuskan nafas terkahirnya lantaran memikirkan anaknya.
Pihak keluarga juga mencoba menghubungi Wati yang mengajak Giarti ke Malaysia, namun jawaban Wati bahwa tidak tahu dimana Wati berada.
Pihak keluarga bahkan mengganggap Wati telah tiada, apalagi Wati juga ada sedikit keterbelakangan mental.
Ketidakjelasan pun akhirnya terungkap pada bulan Juli lalu, yang mana pihak desa mendapatkan informasi bahwa adanya Wati yang berada di Malaysia dan ada kartu alamat keimigrasian di wilayah Ngunut.
Teman Wati yang berada Malaysia bernama Inun asal Jember mencoba mencari informasi tentang alamat Wati dan mendapati bahwa website Desa dan ada nomor desa yang bisa dihubungi, dari situ Wati dan keluarga akhirnya bisa berkomunikasi.
"Jadi teman korban akan memperpanjang izin milik Wati, dan setelah ditelusuri ternyata Wati tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, setelah itu teman korban mencari informasi dan akhirnya bisa sampai video call," Jelasnya.
Ketika sambungan melalui video call Wati masih sedikit ingat dengan keluarga dan setelah berbincang - bincang akhirnya ingat juga, Wati juga menanyakan uang yang dikirimkan selama ini apakah sudah sampai, pihak keluarga pun heran lantaran pihak keluarga selama ini tidak menerima uang sama sekali dari Wati.
Wati pun menjelaskan bahwa uangnya selama ini diminta oleh Giarti yang membawanya bekerja ke Malaysia.
Selama Wati bekerja serabutan mulai dari ibu rumah tangga, pengurus di panti jompo dan di rumah makan, gajinya tak sampai keluarga dirumah.
Atas hal ini pihak keluarga sangat menyayangkan lantaran Wati sudah bekerja untuk keluarga uang hasil kerja selama ini dinikmati oleh tetangganya sendiri.
"Urusan gaji yang tidak sampai urusan belakangan saja yang penting Wati bisa secepatnya pulang," Pungkasnya.
Sementara itu Sekertaris Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut Tulungagung Hadi Wahono menjelaskan, usai ada informasi melalui nomor desa tentang keberadaan Wati 3 bulan lalu, teman korban meminta agar Wati dijemput di Bandara Jakarta saja, usai surat kepengurusan selesai.
Pihak desa juga bersedia menjemput Wati, jika ada teknis lain, pihaknya akan berkoodinasi dengan Disnakertrans Kabupaten Tulungagung untuk menemui titik terang agar kasus ini selesai.
"Yang penting Wati pulang dulu," Pungkasnya.
Editor : Mohammad Ali Ridlo
Artikel Terkait